- iklan atas berita -

MetroTimes(TopNews)Kasus Dugaan Pornografi yang melibatkan Imam Besar FPI Habib Risieq Shihab dengan Tersangka Kasus Dugaan Makar , Firza Husein kemungkinan besar tak bisa di bantah lagi  keasliannya alias Identik.

Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan mengatakan kasus chat pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan Firza Husein masih terus diselidiki. Sejumlah barang bukti seperti seprai dan televisi diamankan dari rumah Firza.

“Dari fakta yang ada pun, adanya TV yang sama dengan ada yang di gambar itu tak bisa dibantah. Ada meja yang sama itu juga tak bisa dibantah. Di TKP dia ada, ada semua,” tegas Iriawan di Warakas, Jakarta Utara, Minggu (5/2).

Dia pun menegaskan tak butuh pengakuan untuk mengungkap kasus tersebut. Sebelumnya pihak Firza mengaku dipaksa oleh penyidik untuk mengakui chat tersebut.

Saat ditanya soal identiknya barang bukti yang dimiliki polisi dengan yang ada di foto, Iriawan menyatakan bahwa bukti tersebut identik. “Ya, identik. Rumahnya identik. Semuanya identik. Waktu penggeledahan di rumahnya itu disaksikan RW setempat,” tandasnya.

ads

Saat ini polisi sudah meminta keterangan dari ahli antropometri dan fotografi proyeksi. Tidak tertutup kemungkinan polisi akan kerjasama dengan provider. “Itu tidak sulit. Hampir sama dengan kasus Luna Maya-Ariel,” tandasnya.

Chat bermuatan pornografi itu beredar luas di media sosial. Tak hanya dalam bentuk chat dan gambar, ada juga suara percakapan diduga Firza. Belum diketahui maksud pembicaraan tersebut.

Polisi melibatkan ahli antopometri untuk mencocokkan keaslian tubuh Firza Husein dengan foto-foto yang tersebar di media sosial. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan memastikan gambar tersebut sesuai dengan aslinya.

“Kita minta keterangan ahli antopometri, fotografi forensik juga telah dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan, yang ada di dalam chat yang beredar itu saudari Firza,” kata Irjen Iriawan seusai menemui tokoh agama dan masyarakat di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut Iriawan, untuk menbuktikan keaslian foto tersebut apakah Firza atau bukan, itu tidak sulit. Ia menyebut, kasus tersebut mirip dengan kasus artis Luna Maya dan Ariel ‘Noah’.

“Ada ahli-ahli yang menangani secara scientific investigation, kita siap, sehingga nanti tidak bisa dibantah,” ungkap Iriawan.

Polisi juga telah meminta keterangan ahli untuk mengetahui keaslian percakapan audio dalam chat yang tersebar di medsos tersebut. “Karena tak terlalu sulit tim suara, voice sudah ada ahlinya di sana,” cetusnya.

“Ahli fotografik forensik juga ada. Sehingga ada ilmu kedokteran, ada lekuk-lekuk tubuh yang tak bisa dibantah. Apa yang ada di gambar itu pasti sesuai,” sambungnya.

Ia katakan, tim masih bekerja untuk membuktikan kasus tersebut. “Untuk itu mari tunggu tim sedang bekerja untuk memastikan itu Firza Husein yang ada di video yang beredar atau bukan,” tandas Iriawan.

Karena itu, ia meminta, timnya bekerja guna membuktikan keaslian dan keakuratan dugaan chat seks Firza Husein dengan Rizieq Shihab.

Salinan chat seks yang diduga melibatkan Rizieq Shihab dengan Firza Husein tersebar luas di dunia maya. Situs baladacintarizieq.com diduga yang pertama kali menyebarkan screenshot tersebut.

Kasus Dugaan Pornografi tersebut di laporkan Aliansi Mahasiswa Anti-Pornografi menyertakan 3 orang saksi serta rekaman video melaporkan kasus yang diduga melibatkan Firza Husein dengan Rizieq Shihab itu ke polisi terkait konten pornografi.

Sementara itu Kasus video porno Ariel sempat membuat heboh masyarakat. Video tersebut muncul pertama kali pada 22 Mei 2010. Delam video tersebut, terlihat Ariel bersama teman wanitanya yang mirip artis Luna Maya dan Cut Tari tengah berbuat mesum.

Pemilik nama Nazriel Irham itu pun diseret ke meja hijau. Pada 31 Januari 2011, Pengadilan Negeri Bandung menghukum Ariel dengan kurungan selama 3,5 tahun dan denda Rp 250 juta. Menurut hakim, Ariel terbukti membantu penyebaran serta membuat dan menyediakan pornografi.(Jacky)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!