- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Kodim 0708 bersama Polres Purworejo, Dishub, Kesbangpol, dan Damkar Purworejo. Menggelar simulasi pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden  2019 di jalan Proklamasi depan kantor Bupati Purworejo. Sabtu (9/2) pagi.

Dalam simulasi tersebut, ratusan warga yang tidak puas dengan hasil pemilu di wilayah itu mendatangi kantor KPU setempat. Warga melakukan aksi demo dengan membakar barang yang ada serta menjarah beberapa barang berhasil dibawa pendemo.

Atas aksi tersebut, Kepolisian dan TNI diterjunkan kelokasi untuk melakukan pengamanan dan melumpuhkan pendemo serta menangkap provokator dari aksi tersebut. Sebanyak 400 orang personil gabungan TNI-POLRI dari Kodim 0708 dan Polres Purworejo berhasil mengamankan satu orang yang dianggap sebagai provokator. Selain itu, dua orang yang menjarah barang-barang juga diringkus tim gabungan TNI-POLRI.

Simulasi yang diberinama “SISPAM KOTA” merupakan Latihan Pengamanan Pileg dan Pilpres pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Latihan diawali dengan apel bersama kesiapan pasukan dalam pelaksanaannya dimasing – masing wilayah oleh personil gabungan TNI – POLRI dari Satuan Jajaran Kodim 0708 dan Polres Purworejo di halaman Makodim 0708 Purworejo.

ads

Latihan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran, bagaimana prosedur dan mekanisme yang harus dilakukan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu, sehingga dapat berjalan tertib, lancar, aman dan sukses.

Sementara itu, Komanda Kodim 0708 Purworejo menyampaikan, bahwa latihan pengamanan Pemilu memiliki arti yang penting. TNI dituntut senantiasa memiliki kesiapsiagaan dan kecepatan bergerak mem-backup Polri khususnya Polres Purworejo dalam rangka mensukseskan pesta demokrasi 2019 yang aman dan kondusif.

Dijelaskannya, upaya untuk mensukseskan pelaksanaan perbantuan TNI kepada Polri dalam pengamanan Pemilu tidak bisa dicapai secara instan. Maka untuk mencapai keberhasilan, diperlukan sosialisasi dari masing-masing pihak tentang aturan yang berlaku, mekanisme perbantuan, prosedur pengamanan dan penyamaan persepsi tentang tujuan perbantuan untuk mencapai keterampilan yang tinggi dan kemampuan interoperability.

“TNI dan Polri harus mampu menunjukan komitmen yang kuat dalam membangun dan mewujudkan sinergitas, sehingga keamanan dan keutuhan NKRI tetap terjaga. Pemilu 2019 harus aman dan kondusif,” ungkap Dandim. Dari latihan ini Dandim berharap, agar seluruh unsur pimpinan mengerti apa yang harus diperbuat, sehingga tidak menyalahi aturan yang ada.“Hal ini penting agar dalam pelaksanaan pengamanan, terjadi sinkronisasi dan saling memahami tugas masing-masing sehingga tidak terjadi benturan antar sesama aparat di lapangan,” imbuh Dandim.

Dandim juga menekankan, peran TNI dalam pengamanan Segala kerusuhan yang terjadi merupakan tugas pokok yang harus perangi. apa lagi yang dapat menggu pelaksanaan pesta demokrasi berlangsung. Kepada seluruh prajurit Dandim berpesan untuk tetap menjaga Netralitas TNI dalam menghadapi Pemilu 2019. Hal ini mengingat netralitas salah satu kunci yang akan menentukan keberhasilan Pemilu khususnya di bidang pengamanan.

Dengan pelaksanaan Latihan Pengamanan Pemilu, Dandim menyampaikan beberapa penekanan yang harus dipedomani dan dilakanakan antara lain, selalu pegang teguh komitmen Netralitas TNI dalam Pemilu 2019. Ciptakan realisme dalam latihan, sehingga peserta dapat memahami teknik, prosedur dan mekanisme serta sistem komando, kendali, komunikasi serta informasi pengamanan Pemilu 2019.

Tak hanya itu, Dandim juga meminta para prajurit untuk melaksanakan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh unsur terkait di wilayah masing-masing, sehingga dapat terwujud sinergitas antar instansi dalam pengamanan Pemilu 2019. Ikuti latihan ini dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab sesuai mekanisme yang telah ditentukan.

Usai simulasi, Waka Polres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani, mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut dengan sukses tanpa ada peserta yang mengalami cidera. Dikatakannya, apa bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi saat ini, cara penanganan dan prosedurnyapun akan seperti ini juga. “Jadi, semua unsur yang terlibat pada kesempatan ini harus siap untuk mengatasih apa bila terjadi kerusuhan pada pileg dan pilpres 2019 nanti,” jelas Andis. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!