Kembali Terima Opini WTP dari BPK, Gus Ulil: Tidak Otomatis Kendal Bebas dari Korupsi

0
568
- iklan atas berita -

Metro Times (Kendal) Pemerintah Kabupaten Kendal kembali menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas penyusunan laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun demikian bukan berarti bebas dari praktik korupsi.

Menurut Muhammad Ulil Amri, bakal calon bupati Kendal pada Pilkada tahun 2020, perilaku koruptif masih dimungkinkan terjadi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Kendal.

“Capaian itu mestinya jadi pelecut bagi Bupati untuk membersihkan jajarannya dari praktik kotor KKN. Jika tidak, justru akan menjadi ironi jika ternyata perilaku koruptif justru masih terjadi di lingkaran dekat Bupati sendiri,” kata Gus Ulil, yang juga menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kendal, Selasa (10/12/2019).

Sebagaimana diberitakan, Pemkab Kendal untuk kesekian kalinya menerima penghargaan atas penyusunan laporan keuangan pada tahun 2018 dari BPK dengan opini WTP. Penghargaan diserahterimakan kepada Bupati dr Mirna Annisa pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Senin (9/12/2019) kemarin.

Sementara itu, publik masih diingatkan kasus korupsi yang melibatkan oknum pejabat Pemkab Kendal dalam periode Bupati Mirna.

ads

Pertama kasus korupsi proyek pengadaan Mading Elektronik (E-Mading) untuk SMP pada tahun 2016 yang merugikan negara Rp 4,4 Miliar dari nilai proyek Rp 5,8 Miliar. Kedua, Bantuan Provinsi (Banprov) untuk pengadaan laptop diingkungan Dinas Pendidikan di Kabupaten Kendal dan Pekalongan pada tahun 2018 dengan kerugian negara ditaksir mencapai Rp 11 Miliar.

Terkait kasus korupsi E-Mading, berdasarkan keterangan yang muncul selama proses persidangan disebut nama Bupati Kendal dan sejumlah nama yang ditengarai sebagai orang dekat bupati.

Terkait hal itu, Ulil mempercayakan kepada proses hukum yang telah berjalan. Menurutnya kasus tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Kendal dalam memilih pemimpin daerah ke depan.

Dikatakan Ulil, pemberantasan korupsi akan lebih efektif dilakukan melalui pencegahan. Selain itu, dibutuhkan ketegasan dan komitmen dari Bupati selaku pimpinan pemerintahan daerah.

“Pilkada tahun depan akan menjadi momentum untuk memilih pemimpin yang bersih dan punya komitmen terhadap pemberantasan korupsi. Bagaimana Kendal akan maju dan sejahtera kalau masih berkubang dengan masalah korupsi para oknum pejabatnya,” pungkasnya.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!