- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kisah Sugeng Raharjo (43) yang tinggal bersama istri dan anak balitanya di sebuah gubuk di tengah kebun mengundang kepedulian berbagai kalangan. Sejak viral diberitakan berbagai media 2 hari terakhir, bantuan berdatangan.

Pada Jumat (22/1) sejumlah dermawan mendatangi rumah Sugeng di Dusun Kedungdowo Desa Trirejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo tersebut untuk memberikan bantuan.

Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Agil Widyas Sampurna bersama sejumlah anggotanya menjadi yang paling pagi datang. Mereka memberikan bantuan berupa sejumlah uang tunai serta paket sembako.

“Satreskrim Polres Purworejo mempunyai program Jumat Beramal yang tujuannya untuk berbagi kepada sesama. Kebetulan ini hari Jumat dan bantuan yang bersumber dari rekan-rekan di Satreskrim ini kita arahkan untuk keluarga Bapak Sugeng,” kata AKP Agil.

ads

Aksi kepedulian disusul oleh seorang dermawan asal Purworejo yang kini berdinas di Kabupaten Wonosobo. Pria yang tidak bersedia disebutkan namanya tersebut datang bersama istri dan anak-anaknya untuk memberikan paket sembako dan beberapa perlengkapan bayi.

“Jangan dilihat nilainya, tapi semoga bantuan yang tidak seberapa ini bisa membantu. Khususnya bagi anak Pak Sugeng dan calon anak yang sebentar lagi lahir karena sudah berusia 8 bulan kandungan,” ujarnya.

Setelah Salat Jumat, pemberian bantuan dilakukan oleh rombongan Satlantas Polres Purworejo, yakni Kanit Ipda Yanuar Tryatmaja SH, KRI Ipda Muslim Hidayat SH, dan Kanit Patwal Iptu Subandi, bersama anggota. Selain sembako dan perlengkapan bayi, mereka menyalurkan bantuan berupa perlengkapan rumah tangga, seperti kursi yang memang belum dimiliki oleh keluarga Sugeng.

“Bantuan ini hasil kerja sama dengan masyarakat yang peduli di Purworejo dan hari ini kami sampaikan kepada keluarga Pak Sugeng sekaligus kami ingin bertemu langsung untuk memberikan dukungan secara moral,” kata Iptu Subandi.

Sugeng bersama istrinya, Ningsih Surtini, mengaku sangat bersyukur atas kepedulian yang diberikan oleh banyak pihak. Pasalnya, sejak tinggal di sepetak rumah berukuran 4 x 3,5 meter sekitar setahun ini, mereka harus berjibaku bertahan hidup. Terlebih, sejak Covid-19 mewabah sang istri kehilangan pekerjaan sebagai penjual jajanan keliling, sedangkan Sugeng yang hanya bekerja serabutan juga sulit mencari kerja.

“Memang karena status domisili saya masih Semarang dan istri domisili Banten, jadi kami belum kami tidak bisa mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, termasuk bantuan sosial selama Corona ini,” kata Sugeng.

Menurut Sugeng, pada Kamis (20/1) kemarin, Kepala Desa Trirejo Dwi Darmawan bersama Kapolsek Loano, Baznas, dan Dinas Sosial Purworejo datang untuk memberikan sejumlah bantuan. Mereka juga memberikan perhatian khusus terkait pengurusan administrasi kependudukan serta rencana persalinan istrinya.

“Terkait pengurusan surat pindah kemarin kami juga diberi arahan. Kemudian untuk rencana persalinan, kita mulai dibantu bisa kontrol di Puskesmas Pembantu Desa setiap Kamis dan Sabtu. Diarahkan juga kontrol ke rumah sakit,” katanya. (DNL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!