- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila, Kodim 0705/Magelang melaksanakan Upacara Bendera dengan tema “Kita Indonesia Kita Pancasila” selaku Irup Kasdim 0705/Magelang Mayor Inf Suratman, sabtu (01/06).

Bertindak sebagai Komandan Upacara Kapten Arm Pitoyo Danramil 13/Mungkid, Perwira Upacara Kapten Caj Budi Krismanto, Petugas Upacara dari Koramil 13/Mungkid.

Dalam upacara tersebut juga di hadiri para Pasi Kodim 0705/Magelang, para Danramil dan para Perwira sejajaran Garnisun Magelang.

Susunan Upacara terdiri dari 1 SST gabungan Pama Kodim 0705/Magelang dan Pama Sejajaran Garnisun Magelang, 1 SSK gabungan anggota Kodim 0705/Magelang dan anggota sejajaran Garnisun Magelang, 1 SST Pasukan bersenjata Kodim 0705/Magelang, 2 SST PNS Gabungan Kodim 0705/Magelang dan PNS sejajaran Garnisun Magelang.

Sambutan Kepala BPIP yang di bacakan Inspektur Upacara yang isinya mengatakan, pada Sabtu 1 juni 2019 kita patut panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dapat berkumpul dan mengadakan Upacara untuk memperingati Hari Kelahiran Pancasila, Pancasila mampu menyatukan kita semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ads

Masih dalam sambutannya, Pancasila sebagai Dasar Negara, Idiologi Negara dan Pandangan Hidup Bangsa yang di gali oleh para “Pendiri Bangsa” merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat Bangsa Indonesia, walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa eksitensi ke Indonesian baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.

“Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan, keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat di rajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan di perjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan di amalkan dalam kehidupan sehari hari,” terangnya.

Berkat Pancasila yang berkeadilan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat di rajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Dalam konteks itulah sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan.

Pertama kita berusaha mengenang dan mereflesikan momentum secara dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai nilai fundamental bangsa indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa, sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah,apa yang oleh Bung Karno pernah disebut “Jas Merah” untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap Idiologi Negara itulah kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional.

Peringatan Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni bukan suatu yang terpisah dari momentum perumusan ‘Piagam Jakarta’ oleh “Panitia Kecil” tanggal 22 Juni dan Pengesahan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Jadi 3 peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dengan demikian kita harapkan perdebatan tentang Kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus.

Kedua dengan merayakan Hari Kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai “leitstars dinamis” bintang penuntun mengandung visi dan misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Sebagai energi positif bangsa, Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan, khususnya dalam merealisasikan visi dan misi Bangsa Indonesia.

Sebagai negara dan bangsa yang inklusif dan tidak chavinis diperlukan pengelolahan unit kultural dan unit politik secara dialektis, maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun tamansari kebudayaan yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita, semua untuk itu kita diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerja sama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewarganegaraan yang demokrat, budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.

“Melalui Peringatan Hari Kelahiran Pancasila ini perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi “politik harapan” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Negara dan Pandangan Dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh Bangsa Indonesia. Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia Kita Pancasila,” pungkasnya. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!