- iklan atas berita -

Metro Times, (Purworejo), Gula Kristal Organik berlabel “Srikandi” yang diproduksi oleh Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi Purworejo kian mewarnai pasar internasional. Bahkan, mulai bulan ini, Kopwan Srikandi dipercaya untuk memasok gula Kristal oleh dua negara, yakni Australia dan Sri Lanka.

Pemberangkatan ekspor gula Kristal secara simbolik dilakukan dengan pemecahan kendi dan pemotongan pita di Gedung Central Processing Unit (CPU) Kopwan Srikandi yang terletak di jalan raya Cangkrep-Bagelen KM 1 Purworejo, Kamis (10/8). Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah Dra Ema Rachmawati MHum, Bupati Purworejo yang diwakili Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Purworejo Dra Suhartini MM, Kepala Dinas terkait, serta para tokoh penggerak Kopwan Srikandi.

Ketua Kopwan Srikandi, Sri Susilowati SE, mengatakan bahwa sebelumnya gula Kristal Srikandi telah merambah ke beberapa negara. Namun, ekspor ke Sidney Australia dan Colombo Sri Lanka kali ini dilakukan secara langsung tanpa perantara. Berdasarkan kerja sama yang terjalin, lebih dari seratus ton gula kristal organik akan dikirim setiap bulannya.

“Kapasitas produksi kami sekitar 220 ton per bulan dan cukup untuk memasok dua negara tersebut,” katanya.

ads

Menurut Susilowati, di luar negeri, gula kristal organic sudah menjadi pengganti gula pasir. Selain memiliki kadar glukosa yang rendah, gula Kristal kelapa organic terbukti memiliki kandungan gizi yang tinggi.

“Produk kami telah melalui tahapan seleksi yang ketat sehingga terjamin kualitasnya,” sebutnya.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa saat ini Kopwan Sri Kandi telah memiliki mitra binaan sekitar 2.750 petani kelapa bersertifikasi yang tersebar di Kabupaten Purworejo dan Wonosobo. Untuk memenuhi tingginya permintaan pasar, dalam waktu dekat Kopwan Srikandi akan menambah 1200 petani di Kabupaten Kebumen dan Banyumas.

Keberhasilan Kopwan Srikandi dalam menyejahterakan anggota dan masyarakat mendapatkan apresiasi dari Dra Ema Rachmawati MHum. Menurutnya, kemandirian Kopwan Srikandi dalam bidang produksi layak menjadi contoh di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

“Kopwan Srikandi tidak hanya menyejahterakan anggota, melainkan juga memberdayakan masyarakat. Prinsip-prinsip koperasi masih dijalankan, ini yang paling penting. Jangan sampai koperasi kehilangan jati diri,” ungkapnya.

Meski demikian, Ema berpesan agar Kopwan Srikandi tidak terlena dengan keberhasilan yang telah dicapai. Pihaknya meminta agar regenerasi tetap diperhatikan sehingga dapat muncul tokoh-tokoh koperasi seperti Sri Susilowati.

Ema juga meminta agar kelestarian pohon kelapa diperhatikan. Salah satunya melalui koordinasi dengan dinas terkait. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!