- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Eksistensi Kodam IV/Diponegoro saat ini tidak terbatas pada perannya dalam mencegah terjadinya ancaman militer, tetapi juga dituntut andil dalam memajukan bangsa dan negara. Pada masa damai ini, Kodam IV/Diponegoro selalu dibutuhkan sebagai kekuatan untuk membantu Pemerintahan Provinsi maupun Pemerintah Daerah melalui berbagai macam tugas khusus atau yang biasa kita kenal dengan Operasi militer Selain Perang (OMSP).

Salah satunya melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar serempak di seluruh wilayah Kodam IV/Diponegoro yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan utama diselenggarakannya program TMMD untuk mensejahterakan masyarakat dan dalam rangka membangun kemanunggalan atau keterpaduan antara TNI dengan masyarakat.

Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Kav Susanto, S.I.P., M.A.P. pada Rabu (31/3/2021) mengungkapkan berbagai potensi ancaman harus bisa dicegah sejak dini oleh TNI AD khususnya Kodam IV/Diponegoro. Melalui terobosan program-program yang langsung menyentuh serta melibatkan semua elemen Pemerintah dan Masyarakat seperti TMMD baik TMMD Reguler maupun TMMD Sengkuyung yang diharapkan dapat menyatukan semangat dan kebersamaan dalam melihat persoalan yang mengancam NKRI.

“Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia selalu mampu menyelesaikan berbagai ancaman yang ada di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun demikian kesiapsiagaan tetap harus di nomor satukan” tegasnya.

ads

Kodam IV/Diponegoro berkewajiban untuk berupaya membantu persoalan masyarakat sehingga harus selalu berusaha memberikan kontribusi positif. Sesuai dengan prinsipnya yaitu “Menjadi contoh dan mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya”. Karena TNI berasal dari rakyat dan dibesarkan oleh rakyat, artinya apa yang dilakukan TNI harus berorentasi kepada kepentingan rakyat.

Di wilayah Kodam IV/Diponegoro sendiri pelaksanaan TMMD Sengkuyung diselenggarakan di seluruh Kodim jajaran Kodam IV/Diponegoro. Sedangkan TMMD Reguler ke-110 digelar di empat Kodim yaitu Kodim 0702/Purbalingga, Kodim 0707/Wonosobo, Kodim 0714/Salatiga dan Kodim 0728/Wonogiri. Kegiatan yang dihadirkan di seluruh Kabupaten/Kota ini bahkan digelar 3 kali dalam setahun. Untuk triwulan pertama ini digelar selama 30 hari di bulan Maret 2021.

“Hingga saat ini TMMD selalu relevan untuk dijadikan sebagai salah satu bentuk pola komunikasi yang sesuai dan dibutuhkan dalam membangun kemanunggalan TNI dengan rakyat” ungkap Kapendam.

Berbagai macam bentuk proyek fisik meliputi Pengecoran jalan, pembutan gorong-gorong, rehap sarana ibadah, pos kamling dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk non fisik penyuluhan seperti penyuluhan bidang mental ideologi, kesadaran berbangsa dan bernegara, bidang Kamtibmas, Kesra, dan pertanian telah dilakukan oleh seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro melalui program tersebut, bahkan banyak warga yang menyambut antusias dengan melibatkan diri secara aktif untuk mensukseskan semua sasaran. Bahkan tidak sedikit warga mengungkapan terima kasih dan berharap wilayahnya kembali dijadikan sasaran proyek TMMD.

Seperti pelaksanaan TMMD Reg-110 Kodim 0702 Purbalingga di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan. Hadirnya program TMMD di sana rupanya memberikan semangat baru dan membangun rasa kekeluargan yang cukup lama tak dirasakan. Pembangunan jalan makadam sepanjang 2.000 meter akan memberikan akses transportasi dalam distribusi dan pemasaran hasil pertanian, kerajinan serta mempercepat destinasi wisata diwilayah tersebut.

Marsito (58), salah satu warga Desa Tumanggal merasa bersyukur dengan adanya program TMMD di desanya. Kehadiran anggota Satgas TMMD ini memberikan nuansa baru dan mampu mempererat kekeluargaan serta kekompakan masyarakat dan anggota TNI.

Warga berasal dari berbagai profesi namun demi kemajuan dan pembangunan yang ada di desanya mereka dengan sukarela membantu anggota Satgas TMMD yang tengah bertugas. Marsito bersama dengan warga desa yang lainnya terjun langsung mengambil pasir dari Sungai Gintung yang berada dekat dengan pembangunan jalan baru di Dusun Pagersari, Desa Tumanggal.

“Alhamdulillah, dengan adanya TMMD ini warga jadi kompak, semangat. Kami siap membantu mensukseskan program TMMD Reguler ke-110,” ungkap Marsito, seorang warga Desa Tumanggal yang kesehariannya menambang pasir secara tradisional di Sungai Gintung.

Ditambahkan oleh Kapendam IV/Diponegoro nilai positif dari sinergi antar komponen bangsa itu terjadi di seluruh wilayah sasaran TMMD baik di wilayah Korem 072/PMK di Desa Gemblengan Kecamatan Garung, di wilayah Korem 073/MKT, di Desa Ketapang Kecamatan Susukan maupun di wilayah Korem 074/WRT di Dusun Gemawang, Desa Brenggolo. Semangat ini sangat penting mengingat efek negatif dari globalisasi banyak yang telah mendistruksi nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Secara kasat mata ada hal-hal yang tidak sadar berpotensi merusak keutuhan wilayah negara seperti paham radikalisme, keinginan untuk mengganti ideologi Pancasila sebagai dasar negara, menipisnya semangat patriotik dan nasionalisme bahkan konflik horizontal.

“Dengan program TMMD semua ancaman itu mampu dijawab melalui kekompakan yang diciptakan dari sinergi seluruh komponen bangsa. Kegiatan lintas sektoral seperti TMMD yang digelar di wilayah Kodam IV/Diponegoro terbukti mampu menyatukan paradigma sosial dibuktikan dengan sambutan antusias warga dan terwujudnya wilayah Jawa Tengah dan DIY yang aman dan kondusif” pungkasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!