Metro Times (Surabaya) – Musyawarah Daerah I Perkumpulan kontraktor Nasional Indonesia dan perkumpulan tenaga ahli dan tenaga terampil Indonesia (Perkasindo- pertanatta) Jatim diselenggarakan di Surabaya, Jum’at (31/8).
Ketua Perkasindo Jatim Ahmad Nur Aminudiin menyatakan, pihaknya akan menggarap proyek di pemerintah dan membangun perumahan. “Tak ada kendala yang berarti. Kami akan konsolidasi dengan pemerintah dan dirapatkan dengan teman-teman,” katanya
Hal senada diutarakan oleh diutarakan Ketua DPP Perkasindo , Nursyirwan Aris S.os bahwa Perkasindo telah hadir di delapan propinsi di Indonesia. “Perkasindo adalah tempat berkumpulnya pemborong yang mendukung pembangunan infrastruktur di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Atas dasar itulah, Perkasindo harus bergandengan tangan dengan gubernur dan bupati/walikota. Ini untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan eksistensi para pemborong.
Sementara itu, Ketua LPJK Jatim , Gentur Prihantono mengatakan , setelah Musda ini, Perkasindo harus aktif di dunia konstruksi dan pemborong yang belum melakukan sertifikasi dan keahlian segera mengerjakannya.
“Pemerintah menginstruksikan melakukan sertifikasi untuk meningkatkan daya saing, kompetensi dan profesionalisme. Ini untuk mengimbangi persaingan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Asosiasi kontraktor makin banyak, justru makin bagus. Namun demikian, 1.700 badan usaha kontraktor pada Agustus sampai September 2018, yang melakukan perpanjangan hanya 400 perusahaan.
Namun demikian, Gentur mengingatkan, kalau ada problem atau wanprestasi yang dilakukan kontraktor, maka wajib bertanggungjawab mandiri.
Ditambahkan Sekretaris Dinas Cipta Karya Baju, organisasi kontraktor itu meningkatkan dan memantapkan perannya untuk membantu pemerintah di bidang infrastruktur dan perumahan.
“Organisasi harus bisa mengevaluasi kelemahan dan hambaran, serta program kerjanya. Nggak usaha galau, karena sumber daya alam melimpah dan potensi pengembangan perumahan dan infratsruktur di Jatim ini terbuka lebar. Namun, jangan mengandalkan anggaran pemerintah,” cetusnya.
Sekarang ini, ada 800 ribu pasangan muda yang belum punya rumah. Nah, ini peluang bisnis bagi kontraktor untuk menggarapnya. “Kontraktor harus kreatif dan inovatif,” ungkapnya. (nald)