METROTIMES, JAKARTA – Peduli akan kesehatan balita, Satgas Pamtas Yonif Raider 300/BJW, menggelar Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di pedalaman Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 300/BJW, Letkol Inf Ary Sutrisno S.I.P., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (29/10/2019).
Diungkapkan Dansatgas, pelayanan terpadu kepada balita ini dilaksanakan Pos Yabanda, dipimpin Letda Inf Asep Nana bekerjasama dengan Puskesmas Yabanda, Distik Yaffi.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Satgas terhadap anak-anak generasi muda pedalaman Papua yang dilaksanakan setiap bulan bertempat di Balai Kampung Yabanda,” ujarnya.
“Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemberian vaksin, penimbangan dan pemeriksaan kesehatan Balita dan pemeriksaan ibu hamil,” ucap Ary Sutrisno.
Lebih lanjut dikatakan, di Kampung Yabanda ini terdapat 60 anak Balita yang setiap bulannya wajib mendapatkan pelayanan Posyandu.
“Apabila ada yang tidak hadir dalam pelaksanaan Posyandu ini pasti dijemput ke rumah-rumah dengan dibantu personel Kesehatan Pos Yabanda,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai pasukan penjaga pengamanan perbatasan RI-PNG dan menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah NKRI, pelayanan kesehatan ini bagian dari kegiatan teritorial yang setiap saat dilakukan.
“Posyandu ini kita hadirkan untuk membantu para orang tua yang memiliki Balita dapat mengetahui perkembangan anak serta asupan gizinya yang teratur dan seimbang,” terangnya.
Pelayanan kesehatan ini pun mengundang rasa simpati dari masyarakat Yabanda yang diberikan secara gratis.
Menurut Martha (37), salah seorang warga Yabanda, sangat bangga dengan adanya Satgas Pamtas di kampungnya, begitu peduli dan sigap dalam memberikan pelayanan Posyandu.
“Contohnya dalam membantu penimbangan dan pemeriksaan kesehatan Balita, wajah yang penuh dengan senyum dan semangat selalu terpancar dari bapak Satgas, mulai dari awal sampai selesainya kegiatan,” tuturnya.
Ibu tiga anak ini berharap, kegiatan seperti ini rutin dilakukan di kampung mereka, karena pengetahuan warga masih rendah terhadap gizi Balita.
“Dengan pemeriksaan rutin seperti ini, kami para ibu jadi tahu perkembangan anak, serta asupan makanan yang boleh dikonsumsi anak-anak,” pungkasnya. (Dispenad)