- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Pembinaan keluarga pada era digital, menjadi tema pada seminar yang diadakan DPW LDII Jawa Timur, yang dihadiri oleh Gubernur terpilih Jawa Timur, Dra Hj. Khofifah Indar Parawansa M.Si, Pakar Psikologi DPP LDII, Dra Hj. Nana Maznah Prasetyo, M.Si, dan ketua DPW LDII Jawa Timur Drs. H. Amien Adhy, diadakan di DPW LDII Jatim, Surabaya. Minggu (26/8).

Amien Adhy, ketua DPW LDII Jatim mengatakan anak-anak sekarang dibesarkan dalam dunia era layar, baik layar gadget, layar TV, layar laptop dan yang lainnya. Kalau anak-anak kita tidak diarahkan dalam pendidikan dan pengasuhan selaku orangtua, nanti akan keluar jalur dari norma-norma yang ada, dan itu tidak kita kehendaki.

Dua puluh atau tiga puluh tahun yang akan datang adalah potret generasi sekarang.

“Ibu-ibu dan keluarga warga LDII bisa betul-betul memberikan arahan maupun bimbingan kepada putra-putrinya, jangan sampai anak-anak ini dibiarkan main begitu saja,” tutur Amien Adhy.

ads

Lanjutnya, apabila bimbingan dan pendampingan orangtua tidak serius terhadap anak-anak, maka ini akan sangat membahayakan, baik membahayakan diri anak itu dan juga akan membahayakan generasinya.

“Binaan untuk generasi muda yaitu Akhlakul karimah, artinya faham terhadap agama dan mandiri, anak-anak ini kita bekali kemandirian, sehingga kelak tidak mengharapkan jadi pegawai, tetapi kita persiapkan bisa jadi entrepreneur-entrepreneur muda yang kedepan itu masih besar kesempatanya, terutama yang sesuai dengan diprogramnya pemerintah seperti Bekraf,” kata Amien menjelaskan kepada awak media.

Penggiat pendidikan, Dra. Hj. Nana Maznah Prasetyo, M.Si, Pakar Psikologi DPP LDII , mengatakan Orangtua ( bapak dan ibu) diharapkan untuk melakukan suatu perubahan pengasuhan positif di era digital ini. Karena kedepan ini semua berubah, anak-anak pun banyak bermain dengan gawae atau gadget, sehingga kontak antara orangtua dengan anak dan anak dengan gawae, lebih banyak anak dengan gawae. Nah ini perlu pengasuhan positif.

“Pengaruh-pengaruh di era digital ini yang perlu dikhawatirkan memanfaatkan positif buat anak, tapi kalau anak menuruti kata hatinya, ada sisi psikologi yang hilang maka anak akan mencari hal-hal yang memenuhi  psikologinya itu, ini yang perlu diwaspadai oleh orangtua itu,” ucap Nana.

“Orangtua harus periksa diri, karena keteladanan ini sangat penting. Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mengasuh kalau diri kita lebih dulu untuk menjadi baik, karena itu akan dicontoh, nah setelah menjadi baik, bahkan diperlukan ketrampilan-ketrampilan didalam menghadapi anak, karena anak akan berhadapan dengan era yang digital ini, anak-anak yang berhubungan dengan dunia maya, bukan yang realitas, maka ibu-ibu diharapkan untuk paham bagaimana dia bisa berinteraksi berhubungan dengan anak-anaknya, sehingga seimbang, artinya anak-anak tidak menggunakan gawe itu lebih banyak, tetapi dia juga berinteraksi lebih baik dengan orangtua secara positif,” pungkasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!