- iklan atas berita -

MetroTimes (Purworejo) Merti Petilasan Sunan Kalijogo Dan Sunan Geseng, akan terus mengingatkan pada perjuangan Sunan Kalijogo dalam menyebarkan ajaran agama Islam di wilayah Kabupaten Purworejo dan khususnya di Desa Kedonglo Kecamatan Kemiri. Demikian juga Sunan Geseng sebagai murid Sunan Kalijogo yang taat beribadah. Tentunya ini bisa dijadikan peluang untuk obyek wisata, yakni petilasan Sunan Kalijogo dan Sunan Geseng Desa Kedunglo ini, bisa dijadikan wisata religi.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Hj Yuli Hastuti SH pada kegiatan merti petilasan Sunan Kalijogo Dan Sunan Geseng di makam, Desa Kedunglo Kecamatan Kemiri pada Jum’at (11/9) sore. Turut mendampingi Kepala Dinpermasdes Agus Ari Setyadi SSos, Kepala Dinas PPKP Wasit Diono SSso, Camat Kemiri Nur Huda SSTP MIP beserta Forkopimcam , Sekcam Jumanto SSos MAP, dan Kades Kedunglo Misrony.

Lebih lanjut Yuli Hastuti mengatakan, catatan sejarah ini, agar terus dijaga dan dilestarikan. “Bahkan saya teringat Almarhum Pak Kelik yang sangat peduli dengan kegiatan-kegiatan seperti ini nyadran di desa-desa. Saya berharap kegiatan ini bisa dijadikan sebagai wisata religi dengan dikemas menarik, yang endingnya untuk kesejahteraan masyarakat Desa Kedunglo,” harapnya.

Apa lagi Pemerintah Kabupaten Purworejo kata Yuli Hastuti, telah memprogramkan wisata desa. Tentunya Desa Kedunglo juga telah memiliki potensi wisata adanya petilasan ini, didukung dengan alam desa Kedunglo yang masih sangat asri dan indah.

“Saya percaya jika diolah, bukan tidak mungkin Desa Kedunglo menjadi ikon wisata desa yang dicari wisatawan. Bahkan wisatawan di era sekarang lebih menyukai wisata alam, dan di Desa Kedunglo ini terdapat bukit dan sungai yang sangat indah untuk dinikmati. Ini peluang bagus yang dapat dikembangkan, Terutama promosinya agar terus digencarkan melalui berbagai media termasuk yang paling mudah diakses melalui media sosial,” tutur Yuli Hastuti.

ads

Sementara itu Kades Kedunglo mengatakan, kegiatan Merti Petilasan Sunan Kalijogo Dan Sunan Geseng atau nyadran desa ini kita laksanakan setiap tahun sekali. Ini sebagai tradisi dan ungkapan rasa syukur kepada Alloh SWT. Tradisinya potong ayam dan kambing di area Petilasan Sunan kalijaga dan sunan Geseng yang semuanya ditangani oleh laki laki karena ini naluri adat. Disamping itu juga nyekar ke makom bersama-sama dilanjutkan do’a dan tahlil.

“Untuk acara puncaknya yakni kenduri yang dibagikan merata kesemua warga masyarakat. Kendurinya berupa ayam ingkung, nasi dan kelengkapannya yang kesemuanya ditangani warga khusus pria,” jelasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!