Metro Times (Purworejo) Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito SH SIK MSi menduga kelompok Anarko menunggangi aksi warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Jumat (23/4). Dalam aksi blokade itu, timbul kericuhan setelah massa yang menduduki jalan umum, menolak membubarkan diri.
Hal itu disampaikan Kapolres dalam keterangan persnya, di Mapolres Purworejo, Sabtu (24/4). Kapolres didampingi Direktur Intelkam Polda Jateng Kombes Jati Wiyoto Abadi dan Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin SH MH. “Diduga kelompok Anarko ada dibalik aksi kemarin. Kami sudah kantongi data-datanya,” ujarnya.
Menurutnya, kelompok itu justru melakukan berbagai provokasi untuk menciptakan situasi yang tidak kondusif. Dikatakan, aksi blokade jalan itu tidak murni dilakukan masyarakat. “Ada unsur- unsur lain, yang diduga menunggangi aksi itu,” ucapnya.
Polisi, kata Kapolres, sama sekali tidak bereaksi berlebihan terhadap massa. “Bisa dilihat kemarin yang ada di lapangan, tidak ada kejar mengejar atau reaksi berlebihan dari polisi, di tengah lemparan batu yang begitu dahsyat, yang justru juga mengenai peserta aksi sendiri,” tuturnya.
Dikatakan, Anarko bukan dalam bentuk organisasi, melainkan adanya susupan dari orang-orang yang memiliki karakter untuk merusak, menjadikan rusuh, dan selalu menentang pemerintah. “Mungkin mereka ini melihat kok Purworejo diam-diam saja, padahal kalau saya lihat, situasi kondusif karena masyarakat Purworejo justru sangat dewasa menyikapi situasi. Kami berharap masyarakat tetap tenang dan jangan termakan provokasi,” terangnya.
Kapolres menjelaskan, situasi Desa Wadas dan Kabupaten Purworejo secara umum dalam keadaan sangat kondusif. “Sangat kondusif, polisi menjamin keamanan dan keselamatan seluruh masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya,” tandasnya. (dnl)