- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pemerintah Desa Wonoroto Kecamatan/Kabupaten Purworejo membagikan sebanyak 1.300 masker bagi seluruh warganya untuk menghindari penyebaran Virus Corona. Sebuah program berupa ruang belajar berwifi di balai desa bagi anak atau siswa dari keluarga kurang mampu juga akan diluncurkan setelah nantinya mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan dan dinas pendidikan dan olahraga Kabupaten Purworejo.

Secara simbolik bantuan masker diserahkan oleh Kepala Desa Wonoroto, Siti Maryam SIP, bersama Camat Purworejo, Sudaryono SSos, perwakilan Polsek Purworejo, Koramil, Babinsa, serta pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Masker diterima oleh 9 ketua RT dari 2 RW yang selanjutnya akan didistribusikan kepada seluruh warga di wilayahnya masing-masing.

Siti Maryam, saat dikonfirmasi media usai acara menyebut, dari 1.300 masker itu, sekitar 1.050 di antaranya berasal dari dana desa dan sisanya yakni berasal dari donatur.

“Selama ini masih banyak warga yang belum memakai masker, dengan bantuan ini kita pastikan semua warga bermasker. Kita ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan pola hidup sehat dan memakai masker saat keluar rumah,” sebutnya.

ads

Terkait program ruang belajar berwifi bagi anak tidak mampu, Siti Maryam mengaku belum dapat diberlakukan. Sedianya fasilitasi internet gratis tersebut telah disiapkan di aula balai desa, tetapi berdasarkan arahan dari Muspika Purworejo program tersebut harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya.

“Sebenarnya sudah siap, tapi kita ikuti arahan Pak Camat tadi untuk menunda dan berkonsultasi dulu dengan Dinkes dan Dinas Pendidikan karena dikhawatirkan akan menjadi kegiatan yang mengumpulkan banyak anak,” jelasnya.

Menurutnya, program ruang belajar berwifi tercetus dari adanya keluhan sebagaian orang tua tidak mampu yang harus mengeluarkan biaya pembelian kuota internet cukup bersar untuk mengerjakan tugas sekolah selama belajar di rumah. Menyikapi itu, Pemdes langsung menyiapkan wifi dengan kecepatan 30 Mbps.

Pemdes juga sudah menyiapkan aturan yang benar-benar mematuhi standar protokol Covid-19, yakni terlebih dahulu mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan, diukur suhu tubuhnya, memakai masker, serta duduk berjarak satu sama lain. Selain itu mereka juga dijaga oleh satgas covid-19 agar aturan benar-benar dijalankan.

“Ada sekitar 15 anak yang benar-benar dari keluarga tidak mampu. Ini tadi ada masukan atau opsi, untuk menghindari kerumunan, maksimal per pelayanan 5 anak, tapi nanti kita coba konsultasikan dulu,” katanya.

Sementara itu, Camat Purworejo Sudaryono, menyatkan aprsiasinya terhadap terobosan pembagian masker yang diinisiasi Kades Wonoroto. Terobosan serupa dapat dicontoh desa-desa lainnya.

Namun, terkait fasilitas ruang belajar berwifi, pihaknya berpesan agar Pemdes dapat berkonsultasi dengan Dinkes dan Dindikpora terlebih dahulu mengingat aktivitas belajar online di balai desa berpotensi menimbulkan kerumunan dan tidak mematuhi anjuran pemerintah terkait jaga jarak.

“Termasuk apakah ada jaminan siswa sebelum atau setelah belajar di balai desa ini, bisa menghindari kumpul-kumpul atau bermain. Misalnya di jalan, padahal pemerintah sudah memberikan himbauan untuk belajar di rumah. Niatnya memang baik, tapi ini kita arahkan untuk konsultasi dulu agar tidak menyalahi aturan,” jelasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!