Sehari Menjabat, Dengan Bijak Kades Magelung Hadapi Permasalahan Penambang Dan Warga

0
1025
- iklan atas berita -

 

Metro Times Kendal – Baru sehari menunaikan tugasnya sebagai Kepala Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan, Muhammad Edi langsung berhadapan dengan masalah pelik antara warganya dengan penambang galian c.

Tambang galian c yang berada di Desa Magelung, tepatnya di belakang bekas Kantor Kecamatan Kaliwungu Selatan menjadi sumber permasalahan antara warganya dengan penambang galian c.

Menurut Sarwono (40th), salah seorang warga sekitar lokasi tambang galian c mengatakan, penambang galian c di wilayah tersebut diduga tidak mengindahkan kondisi lingkungan.

Akibat dari hal itu, kata pria yang akrab disapa Arno, jika terjadi hujan deras material tanah yang ada di galian tersebut terbawa arus air hujan sehingga menjadikan jalan licin dan menyebabkan banyak pengendara yang melintas terjatuh

ads

“Lumpur yang menutupi jalan itu berasal dari galian c itu mas,” kata Arno.

Arno juga menyampaikan, keresahan warga yang disebabkan jalan yang berdebu akibat dumtruk dari galian c yang melintas tanpa dipasang terpal.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Pemerintah Kecamatan Kaliwungu Selatan lantas menggelar Rakor dengan pihak penambang galian c di Balai desa Magelung.

Rakor bersama penambang galian c dihadiri Camat Kaliwungu Selatan, perwakilan penambang galian c, Bakeuda, Dinas PUPR, Dishub, DPMPTSP Kendal dan warga setempat.

Dalam rakor yang digelar, selaku Kepala Desa (Kades) Magelung, Muhammad Edi yang baru sehari menjabat sebagai kades menunjukkan sikap keberpihakan pada warganya.

“Ya kita minta pihak penambang bertanggungjawab dan bisa berkomunikasi dengan baik dengan warga,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, tidak mempersalahkan adanya tambang galian c di desanya, asalkan resmi berijin dan dan memperhatikan kondisi lingkungan.

“Saya juga berharap masalah yang sama tidak terulang demi kekondusifan lingkungan,” harapnya.

Sementara itu, Hafid selaku wakil dari penambang galian c mengatakan, pihak penambang akan menuruti tuntutan warga. Dirinya juga mengaku, permasalahan yang muncul disebabkan adanya miskomunikasi.

“Dari dulu kita juga buka tambang aman-aman saja. Ini hanya miskomunikasi,” katanya.(Gus)