Metro Times (Purworejo) Sejumlah persoalan masih bergulir di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo yang menjadi quarry (lokasi penambangan atau batuan, red) untuk kepentingan proyek Bendungan Bener. Pro dan kontra penambangan di Desa Wadas yang berlarut-larut menjadi salah satu faktor penghambat pelaksanaan pembangunan Bendungan Bener.
Kondisi itu mendapat tanggapan dari Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Drs Ahmad Lutfi SH SST MK, saat dikonfirmasi wartawan usai meresmikan Rumah Susun (Rusun) SBSN Vanlar Polres Purworejo yang terletak di kompleks Vanlar Kelurahan Pangen Jurutengah Kecamatan Purworejo, Selasa (4/1).
Menurutnya, di tingkat Jawa Tengah, persoalan yang terjadi di Desa Wadas terus mendapatkan perhatian. Jajaran Polda bersama TNI dan unsur terkait telah melakukan koordinasi bersama Gubernur Jawa Tengah untuk merumuskan langkah penyelesaian.
“Sudah kita rapatkan dengan gubernur. Kita nanti ada tim work. Intinya harus jalan kegiatannya. Nanti Gubernur sebagai pengendali keputusan. Kita, TNI dan Polri akan membantu dan mengawal,” katanya.
Ditegaskan, proyek vital nasional seperti Bendungan Bener harus terlaksana mengingat dampak positifnya bagi masyarakat ke depan. Karena itu, pihaknya komitmen untuk melakukan berbagai upaya menjaga kondusivitas dan terlaksananya pembangunan.
“Tidak hanya proyek vital nasional, tapi juga investasi di tempat kita, khususnya Jawa Tengah. Karena investasi, proyek nasional, merupakan aset yang harus dikawal oleh Polri. Polri akan terus melakukan pendampingan terhadap kegiatan ini,” tegasnya.
Pada bagian lain, Kapolda mengapresiasi elemen-elemen di Kabupaten Purworejo yang telah mampu menekan penyebaran Covid-19 semaksimal mungkin. Meski demikian, pihaknya mewanti-wanti agar kondisi zero Covid-19 saat ini tidak membuat lengah.
“Wilayah Purworejo zero Covid hari ini, tetapi tolong protokol kesehatan dan vaksinasi harus kita tingkatkan karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir,” tandasnya. (dnl)