- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Ratusan warga Dusun Babadan 1 Desa Paten Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang kembali mengungsi, menyusul peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Proses evakuasi bagi warga rentan, lansia, anak-anak dan Ibu hamil ini dilakukan pada Selasa (5/1) siang.

Evakuasi dilakukan karena Gunung Merapi aktivitasnya semakin naik dengan signifikan sehingga masyarakat diharapkan kembali ke tempat pengungsian.

Proses evakuasi melibatkan personel TNI Kodim 0705/Magelang, BPBD Kabupaten Magelang, Polri, dan relawan.

Sebelumnya, warga sudah diberikan sosialisasi dan pengarahan dari petugas. Setelah berada di titik kumpul, warga diangkut menggunakan puluhan kendaraan menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Kantor Desa Banyurojo Mertoyudan. Iring-iringan kendaraan pengungsi ini terdiri dari kendaraan truk Kodim 0705/Magelang, ambulans, dan mobil relawan. Proses evakuasi berjalan lancar, tidak ada kepanikan warga saat mereka harus kembali ke lokasi pengungsian.

Danramil 15/Dukun, Kapten Kav Winarto dan Camat Dukun Amin Sudrajat turut hadir dalam proses evakuasi penduduk rentan.

ads

Menurut Amin Sudrajat, sebelumnya, warga sempat mengungsi di Banyurojo. Namun karena merasa jenuh mereka kemudian memilih pulang ke rumah. Pada 14 Desember 2020 warga kembali ke kampung halamannya.

Sesuai rekomendasi BPPTKG dalam status Siaga Merapi potensi bahaya berada di radius lima kilometer. Wilayah Kecamatan Dukun ada tiga desa yang terdiri dari sembilan dusun yang harus diungsikan.

Danramil Dukun Kapten Winarto mengatakan, pihak Kodim 0705/Magelang mengerahkan tiga kendaraan angkut untuk memperlancar proses evakuasi warga.

“Sesuai petunjuk pimpinan, Kodim Magelang mendukung tiga kendaraan untuk proses evakuasi,” ujar Kapten Winarto di lokasi titik kumpul Dusun Babadan Desa Paten.

Sementara, salah satu warga Babadan 1, Nur (26) mengungkapkan saat ini mengungsi lagi karena rasa khawatir terhadap peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Ia mengungsi bersama orang tua dan kedua anaknya yang masih balita. Bahkan menurutnya, peningkatan Gunung Merapi itu juga sering terdengar suara gemuruh.

“Takut karena suara Gunung Merapi dan akan pulang ke pengungsian Banyurojo lagi,” ujar Nur seraya menata bekal keperluan selama mengungsi. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!