Metro Times (Purworejo) Kodim 0708 Purworejo menggelar kegiatan menghimpun, menyusun dan menginfeventarisasi data wanwil Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sumber daya alam buatan (SDAB) , Sumber daya Manusia (SDM) dan komsos.kegiatan ini di laksanakan di Aula Gedung jendral Sudirman.Rabu.(6/03).
Kegiatan ini bertujuan untuk penyiapan wilayah pertahanan dan kekuatan penduduk secara dini,sesuai dengan pertahanan semesta serta upaya membangun, memelihara, meningkatkan dan memantapkan kemanungggalan TNI dan Rakyat.
Dalam sambutannya Komandan Kodim 0708 Purworejo mengatakan pentingnya kita bersinergi bersama sama pemerintah untuk menyusun data wanwil serta menginventarisir daerah melalui pembinaan terhadap sumber daya nasional, yang meliputi pembinaan geografi, demografi dan kondisi sosial.
“Untuk menyusun rencana tata ruang wilayah pertahanan darat yang dilakukan melalui pemberdayaan wilayah dengan menyiapkan pertahanan secara skala prioritas dan keseruluhan wilayah nasional yang disesuaikan menurut potensi daerah.” terang Dandim.
Sementara itu Wiyoto selaku pemateri dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Purworejo menyampaikan data data terkait dengan dokumen tata ruang wilayah Kabupaten Purworejo baik yang lama tahun 2011 sampe 2031 maupun rencana refisi 2019 sampai 2039, perubahan perubahan terkait karena adanya perubahan kawasan setragis nasional adanya bandara baru di kulonprogo yogyakarta, kemudian ada pengebangan otorita Borobudur serta adanya pembangunan spam regional Kebumen dan Purworejo.
“Kita perlu mengantisipasi terhadaap perkembangan yang ada, maka ada refisi dokumen tata ruang sehingga kedepan perkembangan kita lebih terarah sesuai dengan arah pengembangan nasional dan tidak ketinggalan dengan pembangunan Kabupaten di sekitarnya.” jelas Wiyoto.
Lebih Wiyoto berharap semua babinsa mengetahui dokumen tata ruang yang ada sehingga dalam pendampingan di masyarakat bisa mengacu pada tata rung yang ada,seperti bagaimana mengatur sepanjang sungai, mata air serta kawasan pertanian supaya tidak berubah menjadi non pertanian karena itu menjadi lumbung pangan kita.
“Dengan pengetahuan babinsa ini akan membantu pemerintah dalam memberi pengetahuan kepada masyarakat pada saat babinsa terjun ke desa binaan.”pungkas Wiyoto. (Daniel)