- iklan atas berita -

METRO TIMES ( Ambon )  Wakil Gubernur Maluku Barnabas Natanhiel Orno menghadiri kegiatan Evaluasi Program Kerja Tahunan 2021-2022, di SwissBell-Hotel, Selasa (19/07/2022). Pelaksanaan evaluasi program itu diselenggarakan Yayasan Sagu Salempeng Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM).

Di kesempatan itu, ada empat pesan dan harapan yang disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang disampaikan Wagub.

Pertama, kegiatan evaluasi merupakan salah satu mata rantai manajemen program, guna memastikan pencapaian tujuan organisasi. Melalui proses evaluasi yang komprehensif dan terukur, maka akan ditemukan berbagai capaian kegiatan dan masukkan untuk menata sebuah organisasi, agar memiliki performa dan kinerja yang lebih baik. Dalam kaitan itu,kegiatan ini patut diapresiasi dan didukung.

“Kami menyampaikan selamat kepada pengurus yang telah bekerja keras untuk melaksanakan visi misi yayasan ini. Semoga capaian yang ada, makin memberi dampak positif secara internal maupun eksternal untuk mewujudkan kesejahteraan perdamaian dan kemaslahatan bersama,” kata Wagub.

Kedua, kegiatan evaluasi program kerja tahunan ini perlu menegaskan kembali core bisnis dari yayasan dalam rangka merajut kohesi sosial lintas suku dan agama, memperkuat harmoni sosial yang dinafasi nilai-nilai budaya dan kehidupan lokal. Mengingat, realitas sosial selalu bersifat dinamis dan fluktuatif. Sementara di sisi lain, masyarakat Maluku bukanlah masyarakat statis yang selalu mengalami perubahan di bidang sosial, budaya, ekonomi, politik dan ekologis.

ads

“Berbagai problem sosial muncul dengan skala dan dampak yang bervariasi. Terhadap masalah-masalah yang muncul itu, diperlukan tindakan sosial yang presisi yang disinkronkan dengan basis nilai budaya yang fungsional dan transformatif,” ujar Wagub.

Ketiga, falsafah hidup orang Maluku perlu digali dan difungsikan untuk memperkuat integrasi sosial dan nasional. Falsafah sagu selempang merupakan metafora kaya makna dan pesan kultural. Sebab, Sagu merupakan tanaman endemik masyarakat Maluku.

“Pada lain sisi, budaya sagu salempeng dibagi dua merupakan bahasa metafor yang meningkatkan masyarakat Maluku, apapun latar belakang agama dan sukunya mesti saling peduli dan berbagi satu sama lain,” jelas Wagub.

Keempat, pentingnya membangun kerjasama dan sinergitas antara pemerintah dan lembaga-lembaga sosial. Kerjasama dalam skala lokal, nasional bahkan internasional merupakan kebutuhan mutlak saat ini. Untuk itu, kerjasama internasional yang dibangun yayasan perlu terus diperkuat dan ditingkatkan.

“Kerjasama dalam skala lokal, nasional dan internasional merupakan kebutuhan mutlak saat ini. Untuk itu, kerjasama internasional yang dibangun yayasan ini perlu terus diperkuat dan ditingkatkan,” tutup Wagub.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!