- iklan atas berita -

Metro Times (Solo) Kehadiran figur seorang guru ditengah-tengah berlangsungnya proses pendidikan di lingkungan satuan pendidikan (satpen) menjadi kunci utama dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan bermutu

Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Prof Dr Masrukhi, M.Pd mengatakan tidak berlebihan kiranya kalau guru dikatakan sebagai kunci utama dalam mewujudkan proses pendidikan yang berkualitas dan bermutu.
“Semodern apapun sarana prasarana pendidikan yang ada tidak dapat menggantikan peran dan posisi guru di tengah-tengah berlangsungnya proses pendidilan di setiap satpen, ” kata Prof Masrukhi.

Prof Masrukhi yang juga wakil ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mengatakan hal itu saat menyampaikan input kepada peserta rapat kerja (raker) Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) yang berlangsung di Hotel Haris Solo Selasa-Rabu (21-22/6).

Melalui makalah bertema Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Mereka Bejarar yang disampaikan pada hari pertama raker, Prof Masrukhi yang juga dosen senior Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjelaskan aktifitas pembelajaran yang berlangsung selama 2,5 tahun lalu selama pandemi menjadi fakta tak terbantahkan

ads

Menurutnya, selama pandemi covid 19 pembelajaran di seluruh satpen dilakukan secara daring, dari aktifitas pembelajaran ini terjadi penurunan kuantitas dan kualitas pembelajaran, ruh pembelajaran sangat melemah.

Dari aktifitas ini pula, lanjutnya,ditemukan fakta empiris guru menjadi sasaran penyebab melemahnya kualitas pendidikan para peserta didik. Padahal dalam kondisi seperti itu guru tidak dapat menjalankan peran dan fungsi utamanya secara maksimal.

Dia menambahkan, tuntutan akan besarnya peran guru tidak akan terpenuhi ketika guru tidak memiliki sesuatu yang asasi, yakni kemerdekaan yang dapat menumbuhkan kemerdekaan belajar para peserta didik yang kemudian secara inhern akan mensukseskan kehidupan demokrasi dalam berbangsa dan bernegara.

Dalam kondisi merdeka,ujarnya, kegiatan belajar mengajar akan dapat menumbuh kembangkan inspirasi-inspirasi positif sebagai energi untuk berprestasi.

Widyaswara Balai Besar Penjaminan Mutu Belajar (BBPMB) Jateng Drs Slamet Trihartanto yang menyampaikan paparan tentang Implementadi Kurikulum Merdeka Di Satuan Pendidikan mengungkapkan data rapor publik tentang pendidikan di kora Semarang ternyata masih dibawah standar minimal.

Terutama, lanjut Slamet, dalam hal literasi dan nomurasi masih perlu dipacu agar Semarang dapat mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain sekaligus memacu dan bersiap diri dalam menyongsong diberlakukannya kurikulum merdeka.

“Kurikulum merdeka menuntut kesiapan semuanya, mulai dari guru,peserta didik, sarana prasarana pembelajaran dan kurikulum yang tepat ,” tuturnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!