- iklan atas berita -

METRO TIMES (Ambon)-Ditengah ancaman krisis pangan dan energi dunia, perekonomian Provinsi Maluku, mengalami pertumbuhan yang luar biasa dibawah kepemimpinan Irjen Pol (Purn) Murad Ismail.

Perekonomian Maluku Tumbuh sebesar 6,01 persen (y-on-y), meningkat pada triwulan sebelumnya, sebesar 4,48 persen (yoy) pada triwulan III tahun 2022.

“Angka itu justru lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022, secara nasional, yakni sebesar 5,72 persen yoy,” ujar Basalamah, ketika memberikan keterangan pres dilantai II Kantor Gubernur Maluku. Rabu 09/11/22.

Lanjutnya. Pertumbuhan Ekonomi tersebut, dimotori oleh, pertumbuhan yang tinggi pada sektor-sektor produktif.

“Yakni pada sektor-sektor industri pengolahan 10,70 persen, perdagangan 8,66 persen, informasi dan komunikasi 8,6 persen, jasa perusahaan 7,85 persen, Pertanian, kehutanan, dan perikanan 7,24 persen, serta sektor penyediaan akomodasi makan dan minum 7,16 persen.” jelasnya

ads

Basalamah didampingi Kadis Kominfo Maluku, Drs Titus Renwarin, M.Si, Kepala Bank Indonesia, Bakti Ananta, Kadis Pertanian, DR Ilham Tauda, M.Si dan sejumlah kepala Dinas terkait lainya, saat memberikan keterangan pres.

“Sementara pertumbuhan ekspor Maluku, secara akumulatif, hingga triwulan III-2022, telah mencapai 36,15 persen. Dimana pada akhir triwulan III, neraca perdagangan Maluku, mengalami surplus sebesar US$ 4.666,88.” ungkapnya

Capaian ini tambah Basalamah, mencerminkan bahwa aktivitas ekonomi Maluku, semakin bergairah. dimana, terjadi aktivitas peningkatan produksi, di berbagai sektor strategis, antara lain sektor pertanian dan perikanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, serta sektor pariwisata.

“Hal tersebut, berdampak pada bertambahnya kesempatan kerja sebanyak 8. 089 orang dan menurunkan angka pengangguran terbuka dari 6,93 persen, pada Agustus 2021 menjadi 6,88 persen pada Agustus 2022.” kata Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) itu.

Tak hanya katanya, disaat bersamaan, tingkat Inflasi, semakin terkendali. Inflasi Maluku, secara bulanan (m-t-m) mengalami deflasi sebesar -0,20 persen pada Oktober 2022 dan secara tahunan (y-o-y) Inflasi Maluku mengalami penurunan dari 6,89 persen pada September 2022 menjadi 6,48 persen di Oktober 2022.

“Penurunan Inflasi ini, lebih banyak terjadi untuk komuditas pangan, dimana hak tersebut, merupakan imbas dari suksesnya Gerakan menanam yang digalaoqn di Kabupaten dab Kota yang menyebabkan produksi pangan, khususnya Cabai dan Holtikultura, mengalami kenaikan yang signifikan.” tuturnya

Hal tersebut, juga didukung dengan cuaca yang sudah semakin membaik tak mengherankan jika nilai tukar petani Maluki terus meningkat dari 104, 38 persen di bulan September 104,88 persen meningkat dari Oktober atau meningkat 0,48 persen.

“Walau begitu, dampak kenaikan BBM masih dirasakan sektor transportasi, sehingga sedikit menghambat laju deflasi.” beber Basalamah

Diakuinya, dari kenaikan harga BBM, masih terus diwaspadai pada akhir tahun ini. perkembangan makro ekonomi yang semakin membaik ini, mengindikasikan bahwa ditengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin tinggi, namun perekonomian Maluku Tumbuh dengan baik serta stabilitas yang masih relatif terjaga.

Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP), mengaharapkan, pada triwulan IV, aktivitas ekonomi Maluku, akan terus meningkat sejalan dengan makin membaiknya faktor cuaca yang menyebabkan makin kondusifnya aktivitas produksi di sektor, Pertanian dan perikanan maupun pariwisata.

“Begitu juga, disisi permintaan diharapkan dorongan pengeluaran menjelang Natal dan Tahun Baru, serta serapan anggaran pemerintah dapat memacu ekonomi yang lebih tinggi lagi.” pungkasnya. (Kiler)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!