- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) — Dalam rangka meningkatkan kemampuan prajurit siswa dalam hal penanggagulangan kebocoran di kapal perang, sebanyak 73 prajurit siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AL XLI/1 mengikuti Lattek Penanggulangan kebocoran kapal di Pusat Penyelamatan Kapal, nuklir, Biologi dan Kimua (Puspeknubika) Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya (10/01)

Kegiatan yang diikuti oleh Prajurit siswa kejuruan Mesin dan Kejuruan Listrik, Sekolah Bintara (Seba) Pusat Pendidikan Teknik (Pusdiktek) Komando Pendidikan Bantuan Umum (Kodikdukum) itu, ditinjau langsung oleh Danseba Letkol Laut (T) Sungkono, A.Md.

Menurut Danseba Pusdiktek, beberapa materi yang dipraktekan dalam kesempatan itu diantaranya adalah Latihan Peran kebocoran kapal, Latihan Penanggulangan kebocoran lambung kapal, dan Latihan penanggulangan kebocoran lunas kapal. “Sebelumnya, seluruh siswa sudah mendapat materi tentang pengenalan alat-alat Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika) dan bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan prosedur,” ujarnya.

Dalam lattek tersebut, diskenariokan kapal yang ditumpangi peserta lattek mengalami kebocoran yang terjadi di kamar mesin lambung kanan kapal. Kebocoran ini diakibatkan karena lambung kapal terkena tembakan kapal musuh, sehingga harus segera ditangani. Kemudian Tim PEK melaksanakan penanggulangan dengan menggunakan bak salumbar, balok penekan, metal skoring, baji-baji. Dengan kesigapan para prajurit siswa Pusdiktek, kebocoran dapat segera di atasi oleh tim PEK.

ads

Skenario lainnya, kebocoran terjadi di lunas kapal karena terkena ranjau musuh. Tim PEK melaksanakan penanggulangan dengan peralatan bak salumbar, balok penekan, muahroom stoper. Namun karena kondisi kebocorannya sudah cukup parah, kebocoran tidak dapat di atasi dan dilaksanakan peran peninggalan.

Dengan mengikuti Lattek tersebut, diharapkan dapat menambah dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan prajurit siswa Dikmaba TNI AL dalam menangani kebocoran di kapal perang. Dengan memiliki kemampuan tersebut, maka mereka siap untuk melaksanakan tugas baik di kapal perang maupun di Pangkalan TNI Angkatan Laut.

Peristiwa kebakaran dan kebocoran di kapal perang maupun di Alut sista TNI AL lainnya tidak menutup kemungkinan terjadi sewaktu-waktu, oleh sebab itu dari kejadian tersebut mengharuskan peningkatan kewaspadan bagi personel yang mengawaki. Melalui lattek ini, diharapkan para prajurit menjadi motor dalam pencegahan terjadinya kebocoran di KRI yang sedang melaksanakan operasi. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!