- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Tren belanja pakaian impor bekas (Thrifting) masih bertahan di kalangan millenial Kabupaten Purworejo. Kondisi itu antara lain terlihat dari membludaknya pengunjung dalam Creathrift Youth Bazar yang digelar oleh Paguyuban Purworejo Thrift Market di Gedung PKPRI Purworejo.

Ketua Panitia Creathrift Youth Bazar, Cahyo Widodo (24), menyebut even berlangsung selama 4 hari, sejak Kamis hingga Minggu (1-4/9). Dalam 2 hari terakhir, tingkat kunjungan mencapai ratusan orang yang didominasi oleh kaum millenial.

“Antusia pengunjung sangat baik. Rata-rata per hari itu sekitar 200 orang yang didominasi anak-anak muda,” sebutnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (3/9).

Dijelaskan, terdapat 16 thrift tenan dan food tenant dalam Creathrift Youth Bazar yang merupakan gabungan dari 20 orang pelaku bisnis trift. Di lokasi bazar yang buka mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WIB itu, pengunjung dapat memilih langsung beragam produk pakaian impor berkas dari sejumlah negara, seperti Jepang, Korea, dan Paris. Produk yang ditawarkan variatif, mulai dari baju pria maupun wanita, celana, topi, hingga sepatu, semua merupakan produk dengan brand ternama.

“Dari alas kaki sampai penutup kepala ada. Harga mulai Rp35 ribuan hingga jutaan, bergantung merk, kualitas, dan bahan,” jelasnya.

ads

Lebih lanjut disampaikan bahwa bazar kali inim merupakan volume ke-6. Lewat even ini Purworejo Thrift Market ingin mendekatkan seller dan buyer dengan pilihan produk yang lebih banyak dan harga bersaing.

“Omzet rata-rata tenant itu sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta per hari. Harapannya pengunjung lebih puas dan penjual juga lebih mudah memasarkan,” ungkapnya.

Terkait adanya kebijakan pembatasan impor pakaian bekas oleh pemerintah akhir-akhir ini, Cahyo menilai hal itu memiliki dampak negatif dan positif. Dampak negatifnya, barang jadi lebih mahal karena semakin sedikit, sedangkan dampak positifnya seller menjadi lebih bersaing.

“Ini bagus si karena kan untuk mengurangi limbah. Kita juga jadi lebih selektif dalam memilih barang,” tandasnya.

Salah satu pengunjung asal Kecamatan Pituruh, Sahara Dewianty (21), menyebut banyaknya produk branded yang ditawarkan membuat pengunjung lebih leluasa memilih dan membeli. Apalagi, kendati produk bekas, seluruhnya masih tampak berkualitas. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!