- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Para jemaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, maka mereka pun memenuhi panggilan tersebut. Mereka meminta kepada-Nya dan Ia berikan kepada mereka (Ia kabulkan).” (HR Ibnu Majah,  dihasankan oleh Al-Albani).

Anita Ratna Damayanti Pemimpin Anita Management menuturkan bagaimana ia menjadi tamu Allah SWT, “Hadiah terindah dalam hidup manusia yang tidak bisa tergantikan sejatinya ada dua perkara. Pertama, ketika Allah menganugerahkan Iman Islam. Kedua, kita ditakdirkan untuk bisa bersimpuh, bersujud di dua kota suci: Mekah dan Madinah”.

“Kita tidak tahu amalan apa yang pernah kita lakukan sehingga dengan amalan itu Allah turunkan keridaan-Nya kepada kita. Ini agak sedikit merinding memang, di belakang kita mungkin ada orang yang sedekah sembunyi-sembunyi atau memang kita pernah menolong orang tanpa sepengetahuan orang siapapun, yang tahu hanya Allah dan kita saja,” jelasnya.

Ia menambahkan, inilah cara Allah menurunkan keridaan dan rahmat-Nya. Ini merupakan suatu sesuatu yang ‘given’ alias hadiah dari Sang Pencipta.

ads

“Kita tidak tahu, tiba-tiba ada orang yang kesehariannya sederhana datang keridaan Allah SWT dan diantarkan menuju Tanah Suci. Jadi dengan apa? Wallahualam, itu semua rahasia Allah SWT,” lanjut Anita.

Memang secara fikih, syarat umrah adalah mampu baik dalam bekal maupun dalam perjalanannya. Tapi secara hakekat adalah sejatinya yang mengundang dan memberi kemampuan itu Allah SWT.

“Beruntunglah bagi kita yang ditakdirkan oleh Allah SWT untuk datang ke bumi Arafah. Ini adalah karunia yang paling besar, rasa syukur inilah yang kita tonjolkan, Kita tidak pernah tahu amalan apa yang pernah kita lakukan sehingga mengundang rahmat Allah SWT,” tandasnya.

Anita yang juga Instruktur Senam pada komunitas Zumba Dance Community dan Belly Dance Community Sidoarjo yang sudah bergabung di Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Anita ada pengalaman yang selalu teringat, ketika saya di Tanah Suci ada moment yang berkesan, bertemu seorang ibu orang Arab yang sedang kesakitan karena capek. Ibu itu sakit dibagian leher, saya secara spontan memegang leher ibu tersebut. Saya mencoba mendoakan dan ibu itu merasa lebih enak, tanpa saya sangka dipeluk sambil mengucapkan terima kasih dan dicium sampai empat kali dan itu terasa sampek di hati. Dan saya diberi kalung yang dipakai beliau.

“Saya disana itu juga sodakoh Quran. Saya juga doakan semua keluarga, dan saya rasanya ingin berangkat lagi, karena hati kita itu damai tentram, pokoknya kalau sudah di sana pinginnya tidak mau pulang,” ujarnya.

“Saya hanya ingin bermanfaat untuk orang lain. Dijauhkan dari iri dengki, bahaya, dan untuk suami dan anak-anak. Saya semakin hari semakin didekatkan dengan Allah dan diberi rezeki yang barokah,” ucapnya.

Karena merasakan kebahagian dan kedamaian yang tidak bisa diucapkan sewaktu di tanah suci, Anita melaksanakan janjinya.
Setelah saya pulang umrah, saya mengundang anak panti asuhan Yayasan Mashlahatul Ummah Sidoarjo, yang terdiri 11 anak yatim piatu. Sehingga saya bisa berbagi kebahagian dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Kodar.

“Dan karena masih di bulan Syawal, kami mengadakan halal bi halal untuk menjaga silaturahmi dengan beberapa rekan dari Zumba Dance Community dan Belly Dance Community Sidoarjo,” ungkapnya

“Harapan kedepan, pasti ingin lebih baik lagi hubungan silaturahminya lebih erat, membangun jiwa besar, supaya kita bisa memahami, mengerti, kerjasama yang baik. Saya ingin sisi kemanusiaan yang utama, karena saya bukan orang yang paling baik tapi berusaha untuk lebih baik. Kita harus optimis karena semua atas seijin Allah,” harapnya.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!