- iklan atas berita -

Metro Times (Jakarta) Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengungkap 21 juta data ganda penerima Bansos. Tak tanggung-tanggung, Mantan Walikota Surabaya ini, langsung melaporkanya ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Jumat, 30 April 2021 lalu.

“Jadi, kami melaporkan karena memang untuk data itu sudah masuk di dalam Stranas KPK yang harus kami tindaklanjuti,” ujar Risma dalam keterangannya.

“Juga ada temuan dari BPKP maupun BPK tentang data saat itu,” sambungnya.

Risma juga mengaku, sejak bulan April 2021, pihaknya telah menonaktifkan lebih dari 21 juta data ganda penerima Bansos.

Dikutip dari Galamedianews, Tindakan Risma pun sempat heboh dan menuai pro kontra dari masyarakat luas. Di satu pihak, Risma dianggap telah mengungkap bobroknya kinerja Juliari Batubara, mantan Menteri Sosial.

ads

Di sisi lain, yang justru disalahkan adalah era Presiden Soeharto. Menanggapi hal ini, Christ Wame melalui akun Twitter @PutraWadapi mencuitkan pandangannya.

Christ Wamea merasa aneh karena menurutnya Risma melakukan tindakan ini untuk mengungkap bobroknya kinerja Juliari Batubara, tapi justru yang disalahkan adalah era Presiden Soeharto.

“Risma ungkap Data Ganda Penerima Bansos yg merupakan Bobroknya Kinerja kader PDIP Juliari Batubara tapi yg disalahkan era pak Harto. Rezim aneh”.

Cuitan ini pun mendapatkan berbagai komentar dari warganet.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!