MetroTimes (Surabaya) – Pemerintah segera melanjutkan program vaksinasi Covid-19 tahap kedua dan ketiga. Tahap kedua dan ketiga diperuntukkan bagi warga lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. Pelaksanaannya ditargetkan Kemenkes akan selesai pada bulan Mei 2021.
Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Jawa Timur Ikatan Notaris Indonesia (INI), Siti Anggraenie Hapsari, S.H., M.H., menyampaikan, demi keselamatan dan keamanan Notaris dalam menjalankan kewajibannya memberikan pelayanan kepada masyarakat dan instansi / lembaga pemerintah dan swasta, maka Pengwil Jatim beberapa waktu yang lalu sudah mendata dan kita sudah membuka link pendaftaran dan memang sudah ada daftar link pendaftaran yang sudah kami serahkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Pengda INI di Kabupaten / Kota juga menyerahkan link pendaftaran serta permohonan untuk pengajuan vaksin kepada Dinas Kesehatan setempat.
“Sesuai dengan penjelasan yang kami peroleh dari Dinas Kesehatan, bahwa profesi Notaris bisa masuk dalam kategori pelayanan umum untuk memperoleh vaksin Covid-19 gelombang kedua,” tutur S. Anggraenie Hapsari yang akrab disapa Henny.
Beberapa Pengda INI di jajaran Pengwil Jatim sudah melaksanakan vaksin. Pengda yang lain menunggu giliran
Pengurus daerah INI ada di 18 Kabupaten / Kota se-Jawa Timur, dan ada beberapa pengurus daerah yang sudah dilakukan vaksinasi diantaranya yaitu Jember, Bojonegoro, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Lumajang, dan Sidoarjo.
“Kami juga masih menunggu jadwal vaksin setelah pengajuan permohonan ke Dinas Kesehatan, termasuk di Surabaya kami sudah antri beberapa waktu yang lama, tetapi belum memperoleh giliran,” jelasnya.
Ketua Pengda Surabaya ibu Justiana, S.H., juga sudah mengajukan surat kemarin tertanggal 16 Februari 2021 ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya, tetapi memang sampai saat ini belum memperoleh giliran, infonya sedang di jadwalkan.
“Kami berharap dan menghimbau kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, agar bisa menjadi perhatian untuk disegerakan vaksinasi. Mengingat Surabaya ini relatif kota dengan mobilitas yang sangat tinggi untuk Notaris maupun karyawannya,” kata Henny.
Ia juga menambahkan, rekan-rekan Notaris banyak yang menjadi korban Covid-19, ada yang meninggal dan ada juga yang bisa sembuh kembali. Notaris dan karyawan Notaris yang mendaftar di Surabaya relatif banyak, yaitu ada 629 pemohon dari Notaris dan karyawannya. Kami bersedia kalau sudah diberi jadwal walaupun tidak secara keseluruhan bersama-sama tetapi bisa bertahap. Bagi kami itu sudah merupakan bentuk perhatian dari pemerintah kepada kami pelayan publik, karena kami merasa bagian dari pelayan publik yang memang pekerjaan kami sehari-hari bertemu dengan banyak orang untuk melayani kebutuhan perbankan, kemudian melayani kebutuhan berbagai instansi yang membutuhkan jasa Notaris.
“Jadi mohon kebijakan dari Kepala Dinas Kesehatan Surabaya agar mungkin kami bisa segera memperoleh jadwal vaksin,” pungkas Henny. (nald)
