- iklan atas berita -

Metro Times (Jakarta) Pandemi Covid-19 kian banyak menelan korban. Sedikitnya 541 ulama juga ikut meregang nyawa akibat terinfeksi virus tersebut. Kerjasama semua pihak diperlukan untuk segara mengatasi dampak pandemi yang semakin parah.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin, saat menghadiri Pertemuan Virtual Wakil Presiden RI dengan Para Ulama dan Tokoh Agama Islam, Senin (12/07/2021), mengatakan, pemerintah membutuhkan peran ulama untuk menekan rantai penyebaran Covid-19.

“Saya ingin mengajak sahabat-sahabat saya semua, untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi bahaya Covid-19 yang demikian besar dan dahsyatnya,” pinta Ma’ruf pada acara yang diselenggarakan di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan, Senin, 12 Juli 2021.

Ma’ruf, kemudian mempresentasikan data yang cukup prihatin. Saat korban semakin banyak berjatuhan termasuk dari kalangan paramedis dan ulama.

“Tenaga kesehatan yang wafat karena Corona per 6 Juli 2021, telah mencapai 1.000 (orang) lebih, tenaga dokter sebanyak 405 orang, perawat sejumlah 399 orang, 166 bidan, 43 dokter gigi, 32 ahli tenaga laboratorium (ATLM), 9 apoteker, 6 petugas rekam radiologi,” paparnya.

ads

“Selain itu, lebih dari 541 ulama meninggal karena Covid-19, yang terdiri dari 451 laki-laki dan 90 perempuan,” imbuhnya.

“Untuk jadi dokter itu tidak mudah, bukan satu atau dua tahun. Tapi sekarang banyak jadi korban. Ini juga kehilangan besar. Mencetak ulama itu tidak gampang, tidak mudah juga,” sesal Ma’ruf.

Wapres juga menyayangkan masih adanya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, sehingga menjadi salah satu pemicu naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.

“Dari laporan Satgas (Covid-19) bahwa di antara yang menyebabkan tingginya (kasus Covid-19), antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, kurang patuhnya menggunakan masker, dan kurang patuhnya menaati jaga jarak,” paparnya.

“Pemerintah sekarang juga pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda rumah sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi,” tambahnya.

Menurut Ma’ruf, tugas ulama saat ini adalah menghimbau masyarakat agar mematuhi aturan pemerintah terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, juga pada perayaan Idul Adha mendatang.

Terakhir, Ma’ruf mengajak para ulama untuk menjaga umat dari berita-berita bohong (hoaks). Menurutnya, di era post truth sekarang ini banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan antara informasi yang benar dan yang tidak benar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!