- iklan atas berita -

 

Metro Times (Semarang) – Di sela-sela pembagian sembako untuk kaum dhuafa, tukang becak, parkir, tambal ban, dan tukang sampah di wilayah kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara, Zainal Petir selaku ketua LBH PETIR (Penyambung Titipan Rakyat) Jateng, sengaja mencoba berdialog dengan warga penerima manfaat dari para tukang pungut sampah.

” Bapak dan ibu, seandainya tukang sampah tidak mengambil sampah di rumah panjenengan empat hari saja, apa yang terjadi? Warga menjawab, wah kami akan marah karena bau tidak sedap dan gang kami jadi tidak nyaman. Bahkan kadang di tempat sampah keluar belatung, menjijikan lah.”

Begitulah gambaran suasana lingkungan rumah ketika tukang sampah tidak bekerja, baik karena ada urusan keluarga maupun sakit. Warga maunya bersih, tidak ada bau, sampah tidak menumpuk, dan rajin setiap hari diambil.

Namun siapa sangka para tukang sampah yang setiap hari mengambil sampah langsung dari sumbernya, rumah ke rumah adalah relawan bukan pegawai, yang bergangung dalam komunitas KSM ( kelompok swadaya masyarakat).

ads

” Mereka bukan pegawai kelurahan, bukan juga PNS maupun honorer pemerintah. Tapi mereka digaji dari iuran RT saja. Mereka tidak jijik apalagi takut sakit demi bisa bertahan hidup. Kalau warga penerima jasa mereka tidak cocok karena kurang rajin, misalnya, langsung bisa dipecat. Kasihan mereka,” kata Zainal Petir yang juga Komisioner Komisi Jateng.

Zainal Petir berharap kepada Hendy Walikota Semarang, kedepan bisa menganggarkan insentif atau apalah untuk mereka.

Untuk itu Zainal Petir menggandeng Peduli Kasih Semarang, yang merupakan komunitas pengusaha Semarang, Senin (13/4/2020) membagikan 300 bingkisan sembako untuk kaum duafa, berisi beras 5 kg, 1/2 kg minyak goreng, dan mi instan 5 bungkus.

Sebanyak 97 bungkus kepada 97 KK warga Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, korban penggusuran hunian liar di bantaran Banjir Kanal Timur (BKT) yang masih menunggu keputusan pemerintah untuk mendapatkan hunian yang layak.

Kemudian, kepada 57 anggota Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Kota Semarang di kantor sekretariat Pedurungan Tengah, Kecamatan Pedurungan, Semarang, dan lainya ke wilayah Bulu Lor.

Sugiyat, penasihat Peduli Kasih Semarang, menyatakan bahwa pihaknya mewakili sebagian pengusaha di Kota Semarang bersinergi dengan LBH Petir yang diketuai Zaenal Abidin Petir untuk membagi sembako kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.

”Mudah-mudahan bantuan kami yang tidak seberapa ini bisa bermanfaat di kala Pandemi Corona tengah menimpa warga dunia, termasuk kita,” kata Sugiat.

Rokhmadi selaku ketua RT Tambakrejo menyatakan sangat terima kasih.” Kami sangat berterima kasih tak terhingga kepada pak Zaenal Petir dan Pak Sugiyat yang mewakili sebagian pengusaha di Kota Semarang karena telah membagikan rezekinya kepada kami. Bingkisan ini benar-benar berarti sekali bagi kami,” kata Rokhmadi.

Hal yang sama juga diungkapkan Nukman yang didampingi Sekretaris ITMI Kota Semarang, Andi Setiono. ”Sejak Corona mewabah, banyak orang tidak berani pijat. Padahal biasanya sehari bisa memijat 4-5 langganan, sekarang bisa ada satu langganan yang pijat sudah alhamdulillah, kadang blong,” kata Andi sambil tersenyum. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!