
Metro Times (Purworejo)-Anggota Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror pada Senin (26/5) meringkus seorang warga Purworejo yang diduga terlibat dalam jaringan teroris. Pria itu berinisial AF (32), warga Dusun Krajan Desa Kaliurip Kecamatan Bener, Purworejo.
Penangkapan ini sontak membuat warga sekitar kaget, termasuk Kepala Desa Kaliurip Pardiantoko. Dirinya tak menyangka tim Densus 88 datang ke Purworejo dan melakukan penangkapan terduga anggota jaringan teroris di desa tersebut.
“Untuk proses penangkapannya saya tidak tahu. Saya tidak dilokasi saat proses penangkapan,” ucap Pardiantoko saat ditemui di Kantor Desa, Selasa (27/5).
Pardiantoko menyebut, dirinya datang ke rumah yang menjadi lokasi penangkapan itu pada saat proses penggeledahan rumah. Dirinya kesana setelah mendapat pemberitahuan dari Polres Purworejo.
“Saya ke rumah itu setelah penangkapan selesai, sekitar jam 09:30 karena diminta Polres untuk mendampingi proses penggeledahan rumah. Saat di sana si AF sudah tidak ada,” katanya.
Pardiantoko tidak mengetahui pasti barang-barang yang diperoleh tim Densus 88 dalam penggeledahan tersebut. Saat itu dirinya hanya melihat terdapat sejumlah buku bertema jihad di rumah itu.
Terkait kepribadian AF, Pardiantoko mengaku tidak begitu memperhatikan namun pria itu dikenal tertutup karena jarang berbaur dengan warga sekitar.
“Tertutup sekali, kalau keluar paling cuma seperlunya saja. Selama ini jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar,” sebut Kades lagi.
Ia mengemukakan bahwa AF besar di Purworejo. Pria itu menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga SMA di Purworejo. Setelah lulus SMA AF menempuh pendidikan tinggi di Jawa Barat.
“SD, SMP hingga SMA dia di Purworejo setelah itu kuliah di Bandung atau Bogor saya kurang paham,” ujarnya.
Kades menambahkan, AF selama ini tinggal sendiri di rumah itu. Orang tuanya masih ada namun tinggal di rumah yang lokasinya berbeda.(dnl)