MetroTimes (Surabaya) — Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklatal Brigjen TNI Marinir Widodo, mewakili Komandan Kodiklatal Letnan Jenderal TNI Marinir Suhartono, memimpin pelaksanaan kaji ulang dan evaluasi Latopsduk II TNI AL TA 2022 melalui Vidio Conference (Vicon) dari Ruang Auditorium Gedung R Sudomo Pusat Latihan Operasi Laut (Puslatopsla) Kodiklatal Bumimoro Surabaya pada Kamis, (4/8/2022).
Dalam Latopsduk Tahap II TA 2022 ini penyelenggara memainkan empat Satuan Tugas Dukungan antara lain Satgasduk Komunikasi Elektronika atau Komlek, Satgasduk Kesehatan, Satgasduk Hukum dan Satgasduk Teritorial.
Pelaksanaan kaji ulang diawali dengan tanggapan dari masing Dansatgasduk mengenai pelaksanaan latihan, berikut kendala-kendala yang dihadapi serta masukan sebagai evaluasi agar pelaksanan Latopsduk ke depan semakin baik.
Selesai penyampaian tanggapan dari Dansatgasduk, kegiatan dilanjutkan penyampaian kaji ulang oleh penyelenggara Latopsduk, penyampaian hasil penilaian Latihan oleh Katim Penilai Berikutnya penyampaian hasil Evaluasi Latihan dari Katim Evaluasi.
Sementara itu Dankodiklatal dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Dirlat, mengatakan bahwa latihan ini adalah untuk menyamakan pola pikir dan pola tindak dalam merencanakan serta mempersiapkan personel beserta alat peralatan guna mendukung operasi gabungan TNI.
Lebih lanjut menurut orang nomor satu di jajaran Kodiklatal ini, latihan ini merupakan momentum pijakan awal untuk mengasah kemampuan prajurit TNI AL dalam merencanakan kegiatan operasi yang dipersiapkan dan tidak dipersiapkan baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sehingga prajurit TNI AL siap digerakkan dalam menghadapi kemungkinan timbulnya ancaman dari dalam maupun dari luar negara lain pada waktu yang tidak dapat dipastikan.
Di akhir amanatnya, Dankodiklatal menekankan agar kekurangan selama pelaksanaan latihan agar dibenahi untuk latihan-latihan berikutnya, sehingga keberhasilan para pelaku dalam latihan ini dapat dijadikan motivasi untuk berlatih lebih giat lagi, karena pada hakikatnya latihan merupakan kebutuhan utama dari organisasi dalam menyelesaikan tugas. (nald)
