- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) “Desaku yang kucinta Pujaan hatiku Tempat ayah dan bunda Dan handai taulanku. Tak mudah kulupakan Tak mudah bercerai Selalu kurindukan Desaku yang permai”.

Sebuah lagu jaman dulu dengan judul “Desaku yang kucinta” yang sudah jarang dinyanyikan anak jaman now karena mereka sekarang lebih hafal lagu-lagu Korea baik dari group BTS atau Black Pink.

Desa adalah bagian utama penyokong dari bangsa Indonesia. Setiap wilayah punya daerah yang di sebut desa atau setingkat desa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 ada 83.931 desa. Provinsi terbanyak yang memiliki desa ada di Jawa Tengah sejumlah 8.559, kedua Jawa Timur sebanyak  8.496 dan ketiga Aceh 6.508 desa atau nagari.

Begitu pentingnya desa dan orang desa. Semua kebutuhan hidup orang kota di sokong dari desa.

Anang Imamuddin selaku Tokoh Pemuda Kabupaten Magelang yang berasal dari Muntilan merasa beruntung dirinya lahir dan hidup di desa. Suatu desa bernama Sriwedari di Kecamatan Muntilan Provinsi Jawa Tengah. Sebuah desa di sebelah tenggara perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

ads

Sejak tahun 2000, Anang sudah berkecimpung di masyarakat dengan karier pertama adalah pembawa acara setiap kumpulan RT. Selanjutnya mendirikan organisasi pemuda dengan nama RING’S yang saat ini sudah 19 tahun masih eksis dan terus bermanfaat untuk masyarakat.

Pengalamannya di organisasi baik di kampus sebagai Presiden Mahasiswa BEM UPN Veteran Yogyakarta dan di jalanan menemani para pemulung, pengamen dan anak jalanan Malioboro dicurahkan untuk kemanfaatan dan kemajuan desa.

“Satu tahun yang lalu, kami para pemuda desa mendeklarasikan desa kami menjadi desa wisata dengan nama ‘Kampung Wisata Ndeso’. Ada berbagai keunikan dan kearifan lokal yang kami ‘ekplore’ untuk menarik para wisatawan. Letak Desa Sriwedari hanya 4 km dari tujuan wisata dunia yaitu Candi Borobudur dan berada di tepi jalan yang menghubungkan New International Yogyakarta Airport dengan Borobudur Temple,” terang Anang Imamuddin, Kamis (12/09).

Kreatifitas dan semangat pemuda Sriwedari Muntilan untuk memajukan desa adalah cinta yang mendalam terhadap Indonesia.

“Pada kesempatan hari ini, di mulai hari Jumat sampai dengan hari Minggu tanggal 13 s.d 15 September, kami Pemuda Pemudi se Desa Sriwedari mempunyai kegiatan besar yaitu Semarak Grebek Desa Sriwedari 2019. Semua potensi desa baik potensi sumber daya manusia, potensi ekonomi, potensi sosial budaya akan kami gelar,” jelasnya.

Ada pameran potensi ekonomi desa, gelar potensi budaya desa, jambore anak sholeh sampai dengan jalan bersama bersama ribuan warga desa.

Masih menurut Anang, mungkin kegiatan ini bukan apa-apa dibandingkan dengan para pahlawan yang mempertaruhkan nyawa memerdekakan Indonesia. Tetapi setidaknya para pemuda pemudi desa tergerak untuk mengisi kemerdekaan dengan cara membangun dan memajukan desa.

“Hadirilah kegiatan kami di desa, tengoklah masih banyak pemuda desa yang cinta akan Indonesia. Jangan hanya gaduh di singgasana memperbincangkan masalah yang cenderung memecah belah bangsa,” pesannya.

“Kepada semua pemuda desa di seluruh Nusantara, jangan minder, jangan pesimis, jangan berkecil hati. Anda semua lah calon-calon pemimpin bangsa.
Act Local, Think Global. Salam dari desa, dari ndeso untuk Indonesia,” tegasnya. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!