- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Cinta Indonesia (APCI) dan warga Jawa Tengah menggelar aksi menolak kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di halaman Susan House Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 49 Semarang, Minggu (6/9). Dimana di dalam gedung tersebut dilangsungkan kegiatan deklarasi KAMI di Ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Mereka melakukan long much start dari Indomart Jl. KH. Ahmad Dahlan Semarang jalan kaki sepanjang 500 meter menuju Susan House sambil membentangkan spanduk dan beberapa poster. Beberapa tulisan yang terpampang di poster diantaranya: Jaga Persatuan NKRI, Jateng Aman, KAMI Jangan Gaduh, Solidaritas Bangun Indonesia, Warga Tolak KAMI di Jateng.

Koordinator Aksi (Korak) Qori Setiawan (Kacu) dalam orasinya menuturkan, Aliansi Pemuda Cinta Indonesia ingin jateng fokus pada upaya bahu membahu penanganan Covid-19, bukan dengan gerakan moral yang multitafsir. Kita ingin sama-sama bergandengan tangan menjaga iklim Jateng yang sejuk, aman dan tentram sehingga masyarakat bisa fokus untuk memperbaiki ekonominya. “Kita itu bingung dengan munculnya KAMI, Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia. Sebenernya apa yang di selamatkan?,” tanyanya.

Kacu melanjutkan alangkah baiknya kita sama-sama fokus untuk menangani covid -19 dan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menjaga keharmonisan, saling beli produk tetangga, teman dan saudara. Itu akan lebih bermanfaat untuk masyarakat Jateng. “Atas dasar tersebut, kami pemuda-pemuda dan warga Jawa Tengah yang tergabung di APCI menolak dengan tegas kehadiran KAMI di Jateng,” tegasnya.

Sementara, Koordinator Lapangan (Koorlap), M. Zuhud Amri menambahkan, sejatinya dalam perspektif organisasi atau perkumpulan apapun tidak bisa dilarang kecuali organisasi terlarang dan mengindikasikan ingin merubah pancasila atau organisasi yang berpotensi membuat makar.

ads

“Karena dalam situasi dan kondisi Indonesia khususnya Jawa Tengah hari ini masih terdampak pandemi covid-19. Harusnya kita bergotong-royong bareng untuk menyelesaikan bersama-sama karena ini menyangkut kemaslahatan masyarakat. Bukan malah jadi ajang kepentingan. Saya kira Jawa Tengah harus bersih dari gerakan-gerakan yang tidak jelas,” bebernya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!