????????????????????????????????????
- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pemilihan ketua umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Purworejo masa bakti tahun 2019-2022 akan digelar pada akhir Juni 2019 mendatang. Panitia telah menetapkan dua nama kandidat yang lolos pada tahap pencalonan, yakni Ahmad Afif dan Ardani Yusuf SE.

Ardani Yusuf, atau Ardan, sapaan akrabnya, merupakan seorang pengusaha di bidang properti dan kontraktor. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Ardan Greenland Propertindo. Pria 33 tahun ini mengaku memantapkan diri untuk maju sebagai calon ketua umum Hipmi Purworejo masa bakti 2019-2022, setelah mendapatkan dukungan dari sejumlah pengusaha lainnya.

“Ya, sebetulnya ini kan awalnya karena ada dukungan dari teman-teman. Dengan kepercayaan itu, saya jadi mantap,” kata Ardan saat ditemui metrotimes di kantornya, di Ruko Purworejo Plaza, Jumat 24 Mei 2019.

Ardani Yusuf bukanlah orang baru di Hipmi. Dalam struktur kepengurusan masa bakti 2016-2019, ia tercatat sebagai Ketua Bidang Kontruksi dan Properti. Karena itu, sejumlah program dan rencana ke depan sudah tersimpan rapi dalam pemikirannya. Jika terpilih nanti, salah satu visi yang akan diusung dan diperjuangkan yakni menjadikan para pengusaha muda HIPMI Purworejo harus bisa menasional.

“Saya ingin menciptakan pengusaha muda HIPMI Purworejo yang punya potensi, meski di pinggiran bisa jadi pengusaha berskala nasional,” ungkapnya.

ads

Menurut Ardan, hal itu sangat mungkin terwujud mengingat telah terbukti beberapa pengusaha telah mampu bergelut di level nasional. Terlebih, saat ini mulai muncul peluang bisnis strategis di Kabupaten Purworejo. Beberapa di antaranya pembangunan Bendung Bener, kawasan otorita Borobudur, dan sebagai penyangga keberadaan bandara YIA di Kulonprogo.

“Purworejo sekarang jadi jalur strategis. Nah,Bagaimana ke depan Hipmi bisa ambil peluang, kita tidak boleh hanya jadi penonton,” sebutnya.

Impian Ardan ke depan yakni dapat menggenjot program Hipmi Peduli yang sekarang telah digiatkan. Misalnya melalui program seribu kotak amal, BPC Hipmi dapat bekerja sama dengan Hipmi perguruan tinggi. Dana yang terkumpul selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan sosial, seperti mencetak pengusaha-pengusaha muda baru.

Baginya, program itu penting mengingat Hipmi bukan ajang persaingan bisnis, melainkan wadah bisnis sosial.

“Bisa kita target 1 kotak Rp500 ribu. Kalau ini terwujud, kita bisa jadi percontohan di Indonesia. Bukan berarti menyalip pemerintah, tapi bagaimana kita bisa bersama-sama pemerintah mengentaskan ketimpangan sosial,” jelasnya.

Lebih lanjut Ardan mengaku bahwa mencalonkan diri sebagai ketua bukanlah sebuah ambisi. Baginya, kesempatan ini menjadi sebuah ajang belajar berpolitik, berorganisasi, dan menjalin pertemanan dengan sesama pengusaha.

“Hipmi itu kan bersaing untuk bersanding, makanya sejak awal saya niati bergabung di Hipmi ini untuk ibadah, bukan sekadar berkompetisi. Jadi saya siap menang dan siap kalah dalam pemilihan ini,” tandasnya. (dnl)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!