- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Sugeng Raharjo (43), pria yang viral setelah diberitakan tinggal di sepetak rumah di tengah kebun wilayah Dusun Kedungdowo Kulon Desa Trirejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, mendapat perhatian. Bantuan untuk keluarga kecil itu mulai mengalir dari sejumlah pihak.

Tidak hanya itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Trirejo bertekad untuk memfasilitasi persoalan status kependudukan yang dialami Sugeng dan istrinya, Nengsih.

Bantuan yang datang antara lain berasal dari Baznas Purworejo. Bendahara Baznas Maryono didampingi Kades Trirejo Dwi Darmawan mengunjungi Sugeng di rumahnya. “Kami salurkan bantuan sembako untuk membantu ringankan beban Sugeng dan keluarganya,” kata Martono.

Menurutnya, kedatangan Baznas juga untuk mengecek kondisi keluarga Sugeng setelah sebelumnya viral dikabarkan sejumlah media. “Nanti hasil pengecekan ini akan kami laporkan kepada pimpinan, untuk menentukan langkah selanjutnya,” ucapnya.

ads

Martono menjelaskan, ada kemungkinan Baznas akan kembali membantu Sugeng. Ada sejumlah program yang dapat disalurkan untuk para dhuafa, seperti bantuan bedah rumah tidak layak huni.

Selain itu, ada pula jenis bantuan permodalan usaha. “Namun semua tetap butuh kejelasan dulu soal identitas, jadi kami berharap pemerintah bisa membantu Sugeng memperoleh legalitas kependudukannya sebagai warga Purworejo,” terangnya.’

Di waktu yang bersamaan bantuan juga datang dari Dinas Sosial Kabupaten Purworejo berupa sembako dan beberapa kebutuhan lainnya. Bantuan dikawal langsung oleh Kepala Dinas Sosial dr Kuswantoro, dan stafnya.

Sementara itu, Dwi Darmawan mengemukakan, pemdes juga mengambil langkah membantu Sugeng dan mulai mengumpulkan data kependudukan yang mereka miliki. Selain itu, desa juga akan berkomunikasi dengan kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Purworejo. “Kami akan koordinasi dengan kecamatan dan dinas, untuk membantu proses kepindahan Sugeng dan istrinya, setidaknya proses itu dapat dimudahkan,” tuturnya.

Menurutnya, secara kependudukan keduanya memang belum terdaftar sebagai warga Kabupaten Purworejo. KTP keduanya masih tercantum berasal dari daerah lain. Desa kesulitan membantu karena kendala status kependudukan itu.

Dwi Darmawan juga berharap berbagai pihak untuk turun membantu Sugeng dan keluarganya. Tetangga dan saudara, lanjutnya, sebenarnya sudah membantu dengan cara mereka masing-masing, seperti memberi perintah pekerjaan. “Namun tetap ada keterbatasan,” ujarnya.

Ada banyak hal, katanya, yang dapat dibantu, mulai rencana persalinan Nengsih hingga memberikan pekerjaan untuk Sugeng. “Istri Sugeng sedang hamil delapan bulan, pemdes sudah melapor ke puskesmas dan hari ini bidan desa mengajaknya kontrol kandungan di puskesmas. Tentu kami sangat berterima kasih sekali atas bantuan berbagai pihak, termasuk Puskesmas Loano 1,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!