- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pembangunan Proyek Stretageis Nasional (PSN) Bendungan Bener di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih menjadi sorotan. Sejak tahun 2018. Proses pembebasan lahan belum juga selesai, padahal proses pembangunan bendungan tertinggi di Indonesia ini ditargetkan selesai akhir 2023 mendatang.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Bener, Balai Besar Wolayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), M. Yushar Yahya A mengklaim, progres pembangunan secara total sejauh ini sudah mencapai 10.5 % dari rencana sekitar 9 %. Empat paket pekerjaan juga berjalan sesuai jadwal, meskipun baru beberapa titik yang sudah dilakukan pekerjaan fisik atau konstruksi.

Empat paket pekerjaan itu meliputi pengerjaan Terowongan Pengelak (Diversion Tunne), pembangunan saluran pelimpah (Spillway) dan pembangunan tubuh atau badan bendungan. Sesuai kontrak, proyek pembangunan Bendungan Bener ini ditargetkan selesai 2023 akhir. Kendala dilapangan yakni pembebasan lahan untuk material quarry di Desa Wadas.

“Warga desa Wadas bisa melihat dan menjadikan Desa Guntur sebagai patokan. PSN ini tentu memprioritaskan kesejahteraan masyarakat. Kendala di Wadas kami optimis bisa menyelesaikannya dengan pendekatan persuasif baik proses pengukuran dan pembebasan tanahnya,” kata Yushar dalam acara Halal bihalal dengan sejumlah awak media di Cafe Sulthan Purworejo, Selasa (26/5/2020).

Ditegaskan, sejalan dengan pembangunan konstruksi di beberapa titik, pihaknya juga masih fokus untuk desa Wadas. Menurutnya, permasalahan Quarry Wadas diakui memang cukup rumit, terkait konflik yang terjadi di lapangan, masyarakat Wadas sangat membutuhkan informasi yang benar dan berimbang. “Pro dan kontra dalam pembangunan hal yang wajar, ini bukan beban bagi kami justru menjadi semangat kami. Pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mendukung,” tegasnya.

ads

Ditambahkan, pengerjaannya fisik bendungan secara teknis memang harus bertahap. Artinya pengerjaan paket ketiga dan keempat (pengerjaan timbunan atau tubuh bendung) masih harus menunggu pengerjaan terowongan pengelak dan saluran pelimpah selesai. Sementara pengerjaan trowongan pengelak direncanakan selesai dalam waktu 1,5 tahun atau tahun 2022. Sementara saluran pelimpah sesuai kontrak selesai di tahun 2023.

“Tahap paling awal memang membuat trowongan pengelak, setelah itu baru pengerjaan timbunan atau tubuh bendung. Nah target pengambilan material quarry juga di tahun 2022 itu pekerjaan paket ketiga dan keempat. Jadi sudah berjalan sesuai rencana,” ucapnya.

Seperti diketahui, proyek pembangunan fisik atau konstruksi Bendungan Bener menelan anggaran Rp 3,8 T, dan itu belum termasuk uang ganti rugi atau pembebasan lahan. Bendungan ini memiliki tinggi 169 M dengan lebar tubuh bendung bagian atas 500 meter dan bagian bawah 150 meter. Elevasi atau ketinggian debit air waduk ini menjadi 359 Mdpl, material yang dibutuhkan sekitar 8,5 juta meter kubik dan diambilkan dari Desa Wadas.

Pengambilan material penyusun bendungan diambilkan dari desa Wadas sebab sudah seusai dengan kajian ilmiah atau studi dan juga Ijin Penetapan Lokasi (IPL). Secara teknis, material bersih yang dibutuhkan 8,5 juta meter kubik, sementara material yang diangkut dari Wadas karena masih dalam bentuk kotor atau campuran kemungkinan bisa mencapai 15 juta meter kubik.

“Kemungkinan untuk mengambil material dari luar Wadas cukup minim, sebab tidak memenuhi secara volume dan secara teknis salah satunya kekerasan batunya juga baik bagus adalah dari Wadas. Jika dipaksakan dari luar Wadas, resikonya dinilai lebih besar, sekitar tahun 2017 sudah dilakukan kajian dan studi lapangan terkait kualitas material Wadas yang paling masuk,” terangnya.

PPK Pengadaan Tanah Bendunga, Hery Prasetyo menambahkan, untuk pembebasan tanah sudah berjalan 43,42 %. Meliputi Desa Guntur, Limbangan dan Karangsari. Sementara Des Wadas untuk kebutuhan material quarry masih berporses. Jumlah lahan yang dibutuhkan 592.08 hektare atau 5.261 bidang, dan sudah terbesakan 257,07 H atau 43,42 %. Belum bebas 335,01 H atau 56,58 %. “Penambangan material di Wadas target dimulai pada 2022 akhir, kami masih optimis Oktober 2021 untuk Wadas selesai dan teralisasi untuk pengambilan materialnya,” ucapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!