- iklan atas berita -

Metro Times (Kab. Natuna, Riau) Sandi Pamungkas (15), merupakan salah seorang anak pertama dari pasangan Syahrudin dan Susana, yang berdomisili di Dusun Air Kijang, Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Saat ditemui Komandan Kodim letkol Arm Asep Ridwan SH.M.Han pada Minggu (30/08/2020), Sandi mengaku pernah meraih Juara Jarapan I dalam Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Tingkat Kabupaten Natuna pada tahun 2018, yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Natuna.

Dua tahun berikutnya, tepatnya Maret 2020, Sandi kembali menyabet Juara 1 Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna tingkat Kabupaten Natuna.

Alat Penangkap Air di Udara (PADU) buatan Sandi, remaja yang masih duduk di bangku kelas XI di SMAN 2 Bunguran Timur itu, mengaku telah menemukan alat Penangkap Air di Udara, atau yang dinamainya dengan sebutan PADU.

“Inilah hasil karya saya, nama PADU itu saya sendiri yang buat, namun ada yang ngasih masukan,” ucap Sandi, saat ditemui di Kelurahan Bandarsyah, Jumat (28/08/2020) kemarin.

ads

Sandi mengatakan, kegiatan yang selama ini ia geluti, telah mendapatkan dukungan penuh dari kedua orangtuanya. Ia mengaku mulai melakukan penelitian untuk menemukan alat tersebut, sejak tahun 2015 silam.

“Sejauh ini, orang tua sangat mendukung apa yang telah saya lakukan. Bahkan ayah saya selalu membantu saya selama melakukan penelitian,” kata remaja yang merupakan anak dari seorang Babinsa Batu Gajah Koramil 01/Ranai Kodim 0318/Natuna, Serda syahrudin.

Selain menciptakan PADU, siswa yang fasih Berbahasa Inggris dan sering menjadi juara kelas itu, juga telah menemukan Smart Cabai. Smart Cabai merupakan salah satu media tanam untuk tanaman cabai, yang telah di desain agar dapat bertahan hidup tanpa harus disiram setiap hari.

“Smart Cabai ini bahannya dari galon atau gilen bekas, yang saya desain agar dapat menampung air didasar media tanam. Alat ini juga dilengkapi dengan pompa air mini,” katanya.

Smart Cabai atau Smart Chili ini juga rencananya akan dipertandingkan ditingkat Internasional di Hongkong, pada Oktober mendatang. Sandi menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia, bersama sekitar 12 orang konstestan asal Indonesia lainnya, yang terdiri dari 6 tim.

“Jadi segala akomodasinya ditanggung oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia),” imbuhnya.

Sandi berharap, hasil karyanya selama ini bisa memberi motivasi terhadap anak muda Natuna dan bisa memberi manfaat positif terhadap masyarakat secara luas.

“Semoga PADU dan Smart Cabai ini nantinya bisa memberi manfaat untuk masyarakat yang membutuhkannya, dan bisa memberi motivasi terhadap anak muda Natuna,” pungkasnya. (rif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!