- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Banyak cara dilakukan untuk memperingati hari Ibu. Bertepatan dengan peringatan hari Ibu 22 Desember kemarin, Puluhan Ibu-ibu yang tergabung dalam Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) Jateng menyambangi Pasar Bulu Semarang dengan membagi-bagikan bunga kepada Ibu-ibu pedagang pasar. Selain Pasar Bulu, Ibu-ibu Perwanti juga membagikan bunga di beberapa titik strategis di Kota Semarang.

Ketua Perwanti Jateng, Cendana Hariyani menerangkan, kegiatan pemberian bunga kepada Ibu-ibu  pedagang Pasar Bulu, kepada pengguna jalan yang melintas di seputar Tugu Muda Semarang dan titik strategis lainya untuk memperingati hari Ibu. Menurutnya, kegiatan ini sebagai apresiasi untuk Ibu-ibu, memberikan motivasi sekalian pengenalan Perwanti Jateng kepada masyarakat luas.

“Perwanti ini merupakan organisasi baru dibawah Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah. Hari ini kita pengenalan dulu, besok tanggal 14 Januari 2019 kita launching sekaligus pelantikan Perwanti Tingkat Jawa Tengah,” ucap Cendana disela pembagian bunga.

Cendana melanjutkan, setelah pelantikan, nantinya akan membentuk Perwanti tingkat Kota/Kabupaten Se Jawa Tengah. Dalam rencana kegiatan, Perwanti sudah memiliki berbagai program yang akan dilaksanakan pasca pengukuhan, di antaranya: kegiatan peduli lingkungan, bakti sosial, bakti pendidikan, pengembangan UMKM.

ads

“Kita kedepan fokus untuk kegiatan-kegiatan sosial, peduli lingkungan. Untuk pengembangan UMKM, kita ingin memiliki koperasi, adapun untuk bakti pendidikan, kita ingin memberikan beasiswa kepada warga yang kurang beruntung,” ungkapanya. 

Ketua PSMTI Jateng, Dewi Susilo Budiharjo menuturkan, pilihan dirinya bersama Ibu-ibu Perwanti Jateng menyapa Ibu-ibu pedagang pasar untuk memberikan apresiasi sekaligus memberikan motivasi kepada mereka. Dirinya mengaku salut kepada mereka, meski ada yang sudah senja usianya masih tetap semangat mengais rizki dengan berjulan di pasar Bulu Semarang.

“Ini salah satu contohnya, Bu Sakdiyah sudah sepuh masih semangat berjualan tempe di pasar untuk menopang ekonomi keluarga. Ini juga bisa menginspirasi untuk kita-kita yang muda bisa tetap bersemangat dalam berkaya,” ucapnya

Dewi melanjutkan, perempuan merupakan tonggak berdirinya sebuah negara. Perempuan hebat, negara kuat.

“Kami (PSMTI Jateng dan Perwanti Jateng, red) berusaha mendorong perempuan di Indonesia, utamanya di Jawa Tengah menjadi perempuan yang sehat, menciptakan keluarga yang sehat. Jika perempuan sehat, tentu menjadi masyarakat hebat  dan negara kuat,” tukasnya. 

Sakdiyah, 67, warga Bulustalan II Semarang Selatan Kota Semarang salah satu pedagang pasar Bulu mengaku senang dan menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan moril dari Ibu-ibu Perwanti Jateng bersamaan peringatan Hari Ibu.

Kulo sadean ten mriki awet tahun suwidak songo (1969), sak meniko saben dinten angsal tigang ndoso ewu dugi suwodak ewu,” tutur Sakdiyah denga bahasa jawa (kromo inggil) sembari menturkan dia kerja untuk menghidupi 4 anak dan 2 keponakanya. (af/dnl).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!