- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Forum Umat Islam Jawa Timur ingin mengemukakan kegelisahan dengan melihat situasi saat ini yang di nilai sudah cukup berbahaya terhadap kedaulatan rakyat sebagai bangsa dan negara.

Prof.Daniel Rasyid, PHD, mengatakan, kami prihatin terutama umat Islam dalam posisi yang sulit dan kami melihat terjadi banyak ketidakadilan dan kejujuran dalam menjalankan demokrasi di negara ini, dan juga telah banyak menimbulkan korban-korban yang seharusnya tidak perlu terjadi. Dan terjadi banyak pelanggaran hak asasi manusia berat, kami tidak mungkin diam begitu saja, sehingga kami bagian dari Amar ma’ruf nahi munkar  untuk kepentingan bangsa.

“Kami berharap banyak hal ini tidak bisa dilupakan begitu saja, seolah-olah tidak ada masalah. Jadi kami masyarakat Islam Jawa Timur ingin isu ini diselesaikan dengan baik, ini untuk kebaikan bangsa dan negara kedepan,” cetus Prof. Daniel.

ads

Dari berbagai dimensi sudah sangat serius, sudah di level 7-8 kalau dilihat dari tingkat bahaya antara 1 sampai 10.

Dan saya kira anak-anak muda kemarahannya sudah sampai ke leher. Sudah mangkel / jengkel jadi kalau kita tidak kasih saluran mereka bisa anarkis.

KH. Ali Qarra dari Madura, menjelaskan, kalau dari kami di Madura hanya dua harapan yaitu bagi warga kami yang sudah masuk agar tidak disakiti dan bagi yang ada diluar untuk tidak ditangkap, tetapi melalui pemanggilan. ##

KH.Thoha Maksum ( PP Al Ishlah Bondowoso), yang merupakan putra Alm KH. Maksum, mengutarakan Pokok permasalahan itu bukan masalah penangkapan itu tadi, tapi selesaikan akar permasalahannya. Itu yang paling penting.

Jadi akar permasalahnya adalah ketidakadilan, ketidakjujuran. Jadi ketidakadilan ketidakjujuran harus di selesaikan. Kalau misalkan adil dan jujur maka semua akan selesai, akan baik semuanya.

“Siapapun yang tahu tentang sejarah Umar bin Khattab ketika ada pencuri; pencuri itu ditanya kenapa kamu mencuri, ga langsung dihukum, ga langsung di potong tangannya, ternyata dia mencuri karena kelaparan, akhirnya di beri dia modal kerja, alat untuk bekerja untuk mendapatkan income, supaya dia tidak mencuri lagi. Itu menyelesaikan permasalahannya, jadi akar permasalahan dia merampok karena apa, permasalahan terjadi itu apa, sebenernya itu yang harus di selesaikan,” terangnya.

Mencermati dinamika politik nasional pasca Pemilu Serentak 2019, kami rakyat Jawa Timur menyatakan bahwa :

1. Kehidupan bersama dalam kebhinnekaan telah mengalami gangguan serius karena rakyat muslim sebagai stakeholder terbesar NKRI sering diposisikan sebagai musuh negara, anti-Pancasila, radikal dan intoleran. Kami menolak fitnah ini. Rakyat muslim Jawa Timur sebagai mayoritas masyarakat NKRI selama 50 tahun lebih telah berhasil membuktikan Indonesia sebagai negara yang aman dan damai dalam kebhinnekaan. Gelagat perpecahan yang kini terjadi merupakan hasil dari narasi yang dibangun untuk membenturkan antara rakyat muslim dan anggota masyarakat beragama lain di Indonesia. Kami menduga ada gerakan neokomunisme yang kini sedang beroperasi di Indonesia untuk memecah belah rakyat Indonesia.

2. Pemilihan Presiden telah mengakibatkan polarisasi yang tajam antara pendukung peserta Pilpres. Polarisasi ini dimulai sejak kampanye yang diwarnai oleh banjir __hoaxes__ yang pada akhirnya menguntungkan pasangan calon tertentu sebagai penguasa yang memiiiki semua akses untuk memanfaatkan sumberdaya poiitik, anggaran dan birokrasi bagi keuntungan elektabilitas. Akibatnya adalah bagi Kami sulit mengatakan bahwa Pilpres 2019 telah berlangsung secara juiur dan adil.

3. Peristiwa kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Jakarta telah menambah jumlah korban yang sudah berjatuhan sejak pemungutan suara 17/4/2019 hingga saat ini. lndikasi pelanggaran HAM berat oleh aparat Polri telah dilaporkan oleh Komisi Nasional HAM, media nasional, dan media asing.

Oleh karena itu Kami rakyat muslim Jawa Timur menuntut :

1. Agar masyarakat yang beragama/ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, TNI dan POLRI, serta pemerintah semakin mewaspadai gerakan neokomunisme di Indonesia yang semakin terang-terangan mengkampanyekan paham anti-Tuhan ini secara terstruktur, dan sistemik.

2. Agar Mahkamah Konstitusi sebagai the Guardian of the Constitution mampu mengadili gugatan Pilpres secara konsepsional dan substantif demi menegakkan kejujuran dan keadilan sebagai azas~ azas Pemilu, bukan sekedar menghitung selisih perolehan suara belaka. Para hakim MK diminta untuk memeriksa seluruh prosedur dan tata cara Pilpres 2019 ini dengan prinsip bahwa hasil Pilpres yang sah harus diperoleh melalui proses yang sah pula. Kami menolak gagasan bahwa kemenangan hanya ditentukan oleh perolehan jumlah suara belaka tanpa memperhatikan prosesnya.

3. Agar Pemerintah dan penyelenggara Pemilu bertanggungiawab atas korban yang telah berjatuhan baik yang sakit maupun yang wafat sampai semua tahapan Pemiiu Serentak ini dinyatakan selesai. Kami meminta agar Komnas HAM membentuk Tim Pencari Fakta untuk menemukan oknum, kelompok dan lembaga yang bertanggungjawab atas korban Pemiiu ini.

4. Agar kepada aparat kepolisian tidak bertindak represif dan tidak melakukan penangkapan para Kiai, para Habaib, para Ustadz, para da‘i, para aktivis dan tokoh masyarakat yang memperiuangkan hak konstitusionalnya.

Tuntutan kami rakyat muslim Jawa Timur ini disertai harapan agar kepercayaan masyarakat pada Pemerintah dapat dibangun kembali setelah menurun selama kampanye Pemilu Serentak 2019. Kepercayaan, kedamaian dan ketertiban masyarakat hanya dapat dipulihkan dan kemudian diperkuat dengan mengembalikan keadilan dan kejujuran dalam proses-proses demokrasi sebagai bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh kemajemukan. Kami berkeyakinan bahwa tugas-tugas demokrasi tidak seIesai di bilik suara, tapi justru dimulai sesudah Pemilu ini selesai.

Kiranya Allah swt Tuhan Yang Maha Esa merahmati dan melindungi NKRI dan bangsa Indonesia dari bala dan mara bahaya sehma-lamanya. Aamiin. Surabaya, 2 Juni 1019. Atas Mama Rakyat Muslim Jawa Timur

1. Dewan Dakwah Islamiyah Jawa Timur.
2. Front Pembela Islam Jawa
3. PA 212 Jatim.
4. Dakwah Center Hidayatullah Jawa Timur.
5. Aliansi Ulama Madura (AUMA).
6. Ahlussunnah Wal Jamaah (ASWAJA) Bangil.
7. Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Pasuruan.
8. Aliansi Ulama Tapal Kuda (AUTADA).
9. PP Al ISHLAH Bondowoso.
10. PP DARUL Quran Al Ghozali. Tangsil wetan Wonosari Bondowoso.
11. PP Darul Maghfur Lombok kulon Wonosari Bondowoso.
12. PP al Jalil Jengganwah Jember.
13. Persis Bangil.
14. PP Rahmatan Lil Alamin Tuban.
16. Jamaah sholawat Nurul mustofa Situbondo.
17. Indonesia Islamic Business Forum (lIBF).
18. Jamaah Ansharu Syariah Jatim.
19. Jama’ah Masjid Assalam Purimas, Surabaya.
20. Lembaga kursus al quran yayasan masjid al falah Surabaya.
21. FORKOM (Forum Komunikasi) dan Jamaah masjid Shalahuddin puri suryajaya.
22. IKAPI (lkatan Alumni PP Al Ishlah) Jatim
23. Forum Komunikasi Muslimat jatim.
24. Komunitas Hijrah Bunda Al fatih Surabaya.
25. LBH Peiita Ummat Korwil Jawa Timur.
26. Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Jawa Timur. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!