- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Gelombang laut selatan berangsur-angsur stabil setelah beberapa bulan terakhir mengalami pasang yang cukup tinggi. Kondisi tersebut disambut gembira para nelayan di pesisir selatan Kabupaten Purworejo untuk kembali melaut.

Eko Haryanto (40), warga RT 3 RW 1 Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi menjadi salah satu nelayan yang tak lagi menyandarkan perahunya dalam beberapa pekan terakhir.

“Sekarang gelombang laut sudah mulai stabil, bagus,” kata Eko saat dikonfirmasi metrotimes di rumahnya, Jumat (30/10).

Disebutkan, musim penghujan merupakan musim yang ditunggu-tunggu para nelayan karena gelombang cenderung tenang dan banyak ikan yang keluar ke permukaan laut. Berdasarkan pengalaman, musim tersebut akan berlangsung selama lebih kurang 4 bulan.

ads

“Kalau hujan ikan banyak keluar. November ini mulai banyak. Tapi biasanya musim yang paling bagus itu Bulan Desember sampai Januari,” sebutnya.

Menurut Eko, isu akan terjadi Tsunami di perairan selatan Pulau Jawa memang kerap berhempus. Namun, hal itu tak membuat panik para nelayan, justru menjadi alarm untuk selalu waspada. Para nelayan sudah mulai berusaha untuk mencari info-info dari sumber terpercaya, seperti BPBD atau BMKG.

“Dulu pernah ada isu aka nada tsunami 20 meter, memang sempat membuat panik. Tapi isu-isu yang muncul belakangan ini tidak berdampak,” ungkapnya.

Eko menuturkan, pola melaut pada musim penghujan dan kemarau berbeda. Jika musim penghujan, para nelayan akan berangkat pada pagi hari dan menepi siang harinya. Namun, jika musim kemaru, nelayan akan melaut mulai malam hingga pagi.

“Satu perahu rata-rata ya dua sampai tiga orang,” tuturnya.

Ada beberapa jenis ikan yang menjadi buruan utama nelayan. Antara lain udang lobster, bawal, Ikan Pari, dan layur. Lobster menjadi salah satu buruan yang tidak kenal musim alias selalu ada. Harganya pun paling tinggi. Lobster dengan berat 200 ons ke atas sekitar bisa dihargai hingga Rp400 ribu. Lalu untuk yang 1 Kg mencapai Rp1 juta.

“Ada yang beratnya bisa sampai 10-15 Kg. Kalau yang besar itu mahal, tapi memang sulit untuk dapat itu,” ucapnya.

Hasil tangkapan para nelayan dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jatimalang setiap harinya sekitar pukul 10 sampai 13.00 WIB. TPI sudah memiliki pengurus yang bertugas melakukan pelelangan.

“Yang paling dicari pembeli itu ikan pari, bawal, lobster, dan layur. Ya mudah-mudahan musim ini kita bisa selalu berktivitas dengan maksimal karena beberapa bulan lalu kan kita memang sangat minim,” pungkasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!