- iklan atas berita -

 

 

MetroTimes (Magelang) Di Kabupaten Magelang banyak sekali terdapat Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu. Dan tidak jarang dari alumni Panti Asuhan setelah besar menjadi orang yang sukses dan berhasil.

Tidak terkecuali di TPA Assaidul Ulum dan Rumah Yatim Piatu Babbusalam, yang beralamat di Dusun Bulu Rt 02 Rw 09, Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. TPA dengan jumlah anak didik sebanyak 75 anak dan Rumah Yatim Piatu dengan jumlah 60 anak, ternyata untuk aktifitas keseharian seperti mengaji hanya di Masjid setempat. Belum lagi untuk aktifitas mengaji waktunya sesudah Sholat Ashar menunggu jamaah Sholat Ashar selesai, baru kegiatan mengaji dimulai.

Salahsatu Pengurus TPA sekaligus Rumah Yatim Piatu, yaitu Nugroho (30) mengatakan, TPA ini selama seminggu melaksanakan kegiatan mengaji selama 5 hari yaitu setiap hari Senin sampai dengan Jumat, dan untuk Rumah Yatim Piatu untuk sementara ini pada pulang ke rumahnya masing-masing, karena untuk sementara ini belum mempunyai tempat atau bangunan, tetapi untuk biaya sekolahnya ditanggung oleh para pengurus.

ads

“Selama ini aktifitas mengaji dari anak-anak TPA tetap berjalan seperti biasanya, walaupun masih banyak kendala seperti meja untuk mengaji belum punya, dan toa (speaker pengeras suara) kondisi rusak. Dan untuk para anak-anak yatim piatu selama ini juga berjalan lancar, walaupun bantuan belum ada dari Pemerintah” terang Nugroho salahsatu pengurus dari TPA dan Rumah Yatim.

Akhirnya keluhan-keluhan yang dirasakan oleh Nugroho, salahsatu pengurus TPA dan Rumah Yatim terjawab pada hari ini. Beberapa Komunitas yang ada di Magelang pada Minggu (29/4) berdatangan membantu anak-anak TPA dan anak-anak Yatim Piatu asuhan dari Nugroho. Kendala-kendala yang diutarakan Nugroho terjawab, karena beberapa Komunitas ini membawa berupa meja belajar, toa, seragam sekolah, sepatu sekolah, uang tunai dan beberapa makanan ringan.

Kedatangan rombongan komunitas juga disambut dengan meriah oleh para anak-anak TPA dan anak-anak dari Rumah Yatim Piatu, serta juga para pemuda dan warga sekitar. Anak-anak TPA menyambut kedatangan rombongan Komunitas dengan kesenian tradisional Kobro Siswo asuhan dari Nugroho itu sendiri. Dan rombongan Komunitas yang berdatanganpun juga membalasnya dengan beberapa sulap dan badut serta acara lainnya pada hari ini. Dan seketika itu, terlihat senyum bahagia dari anak-anak TPA dan anak-anak dari Rumah Yatim, pada kegiatan ini.

Komunitas Indahnya Berbagi Magelang yang pada kegiatan ini menggandeng beberapa komunitas yang ada di Magelang yang diantaranya, Komunitas Cah Magelang IOF, Komunitas Macan (Magelang Bercanda), IOF (Indonesia Off Road Federation) Pengcab Magelang, Axic, KJB (Komunitas Jumat Berbagi), Rumah Cahaya, Komunitas Kalandara, dan IKM (Info Kesenian Magelang) merasa sangat senang sekali bisa ikut berbagi dengan beberapa anak TPA dan anak-anak dari Rumah Yatim ini. Dikatakan oleh salahsatu perwakilan dari Komunitas Indahnya berbagi kalau kegiatan ini adalah gerakan sosial untuk menyambut bulan Ramadhan.

Lily Azalea (30) yang berprofesi sebagai penyiar radio di Kota Magelang yang ikut pada rombongan Komunitas mengatakan, kegiatan ini kegiatan yang positif, bermanfaat sekali dan menghibur serta menyenangkan baik untuk anak yatim dan warga desa. Semoga bisa berkelanjutan dan semoga menjadi berkah serta manfaat buat semuanya, terangnya.

Nugroho, salahsatu pengurus dari TPA dan Rumah Yatim yang keseharian berprofesi sebagai penjual mie ayam keliling tetapi mempunyai semangat untuk mendidik beberapa anak dan menghidupi anak-anak yatim inilah yang mendorong beberapa Komunitas yang ada di Magelang untuk terjun langsung ke lapangan untuk berbagi kasih dan bersosial. Seperti yang dikatakan oleh Agus Bayu yang berprofesi sebagai anggota Polisi di Polres Magelang Kota, dirinya merasa malu dan merasa tergugah untuk membantunya.

“Bapak Nugroho sekolahpun SD tidak tamat dan profesi hanya sebagai penjual mie ayam keliling, tetapi dia mampu membimbing dan menghidupi anak-anak yatim. Maka dari itu, saya mengajak beberapa komunitas yang ada di Magelang untuk berbagi dengan anak-anak didik Bapak Nugroho dan sedikit memberikan bantuan. Semoga bantuan dari teman-teman kami bisa membantu anak-anak TPA dan anak-anak Rumah Yatim ini” jelas Agus Bayu.

Niat baik pasti akan berjalan baik. Hal ini terbukti kedatangan rombongan Komunitas diterima baik oleh warga desa, toda, tomas, dan Kadus Dusun Bulu Desa Kapuhan. Dan Kadus pun memberi kenang-kenangan berupa kranjang bambu, sebagai simbol warga Dusun Bulu Desa Kapuhan Sawangan mayoritas adalah berprofesi sebagai petani. Rasa lelah dan letih rombongan Komunitas terbayar sudah tatkala melihat anak-anak TPA dan anak-anak Rumah Yatim bisa tersenyum bahagia.

Ampun sayah tumindak sae.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!