Metro Times (Jakarta) Selain para Tokoh Nasional, sejumlah kalangan Kampus atau Universitas menolak segala bentuk kerusuhan jelang maupun pasca hasil putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang saat ini disidangkan di MK, Jakarta (21/6).
Mendekati keputusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK), 3 BEM Perguruan Tinggi di Situbondo menolak keras aksi kerusuhan. Mereka meliputi
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Situbondo, BEM Universitas Abdurahman Saleh Situbondo dan BEM Universitas Ibrahimy.
Ketiga BEM tersebut berharap, agar mahasiswa juga tak terpancing dengan isu provokasi yang mengarah pada kerusuhan. Karena menurut mereka, setiap mahasiswa mempunyai peran penting dalam mengambil peran. Termasuk dalam upaya menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Mereka juga mengutuk aksi-aksi kerusuhan yang mengarah pada perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Bagi kami NKRI harga mati,” kata pengurus BEM STKIP PGRI Situbondo.
Hal senada juga disampaikan Pengurus BEM Universitas Abdurahman Saleh Situbondo dan Pengurus BEM Universitas Ibrahimy.
“Kami atas nama pengurus BEM Universitas Ibrahimy Situbondo dan Universitas Abdurahman Saleh Situbondo menolak segala bentuk kerusuhan menjelang maupun pasca hasil putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019. Bagi kami NKRI harga Mati,” jelas Pengurus BEM Universitas Ibrahimy serentak.
Hal yang sama juga di gaungkan pihak Universitas Bojonegoro. Kampusnya juga mengajak masyarakat menjaga perdamaian selama sidang MK terkait sengketa Pilpres 2019. Masyarakat di himbau tidak mudah terprovokasi.
Pihak Kampus Kuning juga mengajak segenap mahasiswa dan masyarakat untuk menerima putusan sidang MK yang akan diumumkan pada tanggal 28 Juni 2019 mendatang. (Tim/Arif)