Habib Hasan bin Abdurrahman Al-Jufri saat memberikan tausyiah malam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Durrotu Aswaja Banaran Gunungpati Kota Semarang, Selasa (19/10) malam.
- iklan atas berita -

Metro Times Semarang – Habib Hasan bin Abdurrohman Al-Jufri mengingatkan umat islam, khususnya para santri Pesantren Durrotu Ahlissunnah Wal-jama’ah (Durrotu Aswaja/PPDA) Gunungpati Semarang untuk meminta ampunan Allah Ta’ala dengan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Njih temenan kito salat, tapi hak-haknya salat ora dilakoni, njih kito rajin maos Al-Qur’an ning hak-hak Al-Qur’an tidak dipenuhi. Kita membaca maulid ini untuk meminta ampunan Allah,” tuturnya.

 

Bershalawat, menurutnya bertujuan untuk meminta ampunan Allah. Setinggi apapun pangkat manusia, sebanyak apapun amal ibadahnya, jika tidak mendapatkan ampunan Allah akan sia-sia.

 

ads

Habib Hasan mengatakan hal itu dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman PPDA Banaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Selasa (19/10) malam.

 

Dalam kesempatan itu, Habib Hasan juga berpesan tentang pentingnya cinta kepada Rasullah Muhammad SAW dengan mengibaratkan cinta Nabi sebagai urat nadi umat islam. “Kecintaan terhadap Nabi adalah urat nadi kita sebagai umat beragama,” katanya.

 

Dia pun mengisahkan cinta Malaikat Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW yang demikian dalam. “Malaikat Jibril sampai ribuan kali bertemu Nabi Muhammad, padahal cuma puluhan tahun jadi Nabi Muhammad. Ora gawa wahyu pun pengen ketemu Nabi,” ucapnya.

 

Dia jelaskan, malaikat pembawa wahyu tersebut tidak tega ketika Nabi Muhammad SAW harus merasakan sakit akibat nyawanya dicabut, “Mau meninggalnya Nabi, malaikat Jibril tidak berani, takut, gak rela Nabi kesakitan, makanya takut masuk,” jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Habib Hasan juga menerangkan tentang 4 sifat wajib bagi Nabi Muhammad SAW yakni amanah, fathanah, shidiq, dan tabligh untuk diteladani.

 

Sementara itu, pengasuh Pesantren Durrotu Aswaja Kiai Agus Ramadhan mengatakan, malam puncak maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini terasa menyenangkan karena pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Semarang semakin longgar. “Alhamdulillah sekarang ini kota Semarang sudah PPKM level 1, jadi kegiatan lebih longgar,” katanya.

 

Sehingga, lanjutnya orangtua murid Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) binaan pesantren dan warga sekitar bisa menghadiri kegiatan yang tahun lalu hanya digelar secara virtual dan tertutup untuk umum. “Warga sekitar bisa kembali hadir, para santri sudah ikut vaksin, terutama santri yang baru masuk kemarin kita arahkan untuk vaksin dahulu,” ungkapnya. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!