Metro Times Kendal – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Kendal memberikan penghargaan kepada lembaga dan aktifis pemerhati anak di Kendal.
Tiga lembaga yang mendapatkan penghargaan tetsebut, yakni Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (Apsai) Kendal, Peduli Dhuafa Kendal dan RT 3 RW 2 Desa Sukolilan Kendal.
Sedangkan 12 penghargaan lainnya diberikan kepada Siti Choiriyah selaku pendamping PKH, Sulistyo Aribowo selaku anggota DPRD Kendal dari Komisi D, Sofrotul Faridatul Isma salah seorang korban yang kini menjadi pendamping, Anton Munajat dari Sedekah Holic, Agus Supriyanto dari Yayasan Cinta Duafa kendal, Miyanti salah seorang yang membantu pendidikan anak yang putus sekolah, Siti Akhmariyah dari Satgas PPA, Slamet Widyanto Kades perintis desa ramah anak, Budiyono dari DLPAI Kendal, Kartini Ardoko dari Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI), Attiyatun dari Peduli Dhuafa Kendal dan Rochatun dari DP2KBP2PA Kendal.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para lembaga dan aktifis yang telah banyak berkontribusi terhadap anak-anak di Kendal,” kata Ainur Rofiq, usai acara peringatan Hari Anak Indonesia di Desa Sukolilan Patebon, sabtu (25/7/2020).
Ketua LPAI Kendal, Mintosih Pamoengkas mengaku prihatin dengan terus meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di Kendal.
“Harusnya dengan peringatan Hari Anak Indonesia yang tagline-nya Anak Terlindungi, Indonesia Maju dapat menjadikan anak lebih bahagia lagi, tidak sebaliknya,” kata ibu yang biasa disapa Yohana.
Meski di DP2KBP2PA data yang dirilis terkait kasus kekerasan terhadap anak menurun, namun menurutnya banyak kasus kekerasan terhadap anak di Kendal yang tidak terekpos.
“Sebagian kasus itu tertangani. Namun yang tidak terekpos juga tak kalah banyaknya,” kata Yohana.
Dia menyampaikan, upaya yang dilakukan untuk menekan meningkatnya angka kekerasan terhadap anak akan dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat.
“Intinya kita akan sosialisasi bagaimana sebuah keluarga bisa sehat tanpa masalah. Jika sehat, insyaallah kekerasan terhadap anak berkurang,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD kendal dari Komisi D Sulistyo Aribowo memberikan apresiasi kepada para lembaga dan aktivis pemerhati anak di Kendal.
Dikatakan, saat ini masih banyak terjadi kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Namun, berhubung masih tabunya anggapan masyarakat untuk melaporkan kasus tersebut, menyebabkan kasus terus meningkat dan susah terdeksi.
“Kemarin saya lihat data dari mas Rofiq, datanya masih tinggi,” ungkapnya.
Salah satu indikasi terus meningkatnya KDRT di Kendal menurutnya adalah banyaknya jumlah tenaga kerja wanita (TKW) di Kendal.
Dirinya berharap demi menekan jumlah kekerasan terhadap anak, para lembaga dan aktifis senantiasa berkoordinasi dengan DP2KBP2PA Kendal. (Gus)