Ingat Pesan Kyai Sepuh, Komisaris Selomukti Selalu Sisihkan Penghasilan untuk Kegiatan Sosial

0
1151
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Menjabat sebagai Komisaris di PT Cahaya Selomukti Indonesia dan PT Cahaya Selomukti, Yekti Handayani yang kini maju mendampingi KH Ali Nurudin di pilkada Kendal sebagai Calon Wakil Bupati Kendal, mengaku dalam menjalankan usahanya senantiasa ingat akan pesan kyai sepuh.

Pesan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya karena ada hak orang lain didapat dari KH Adib Anas Noor, pengasuh pesantren Wasilatul Huda, Gemuh. Pesan inilah yang selalu dia dan suaminya ingat dan dilakukan hingga usahanya berkembang seperti sekarang ini.

“Saya selalu ingat dan laksanakan dawuh dari Abah Adib, guru yang sudah saya anggap seperti orang tua sendiri, bahwa rizki itu semua sudah ada yang mengatur dan karenanya dari sekian hasil yang kita dapatkan ada hak untuk orang lain. Saya dan suami bersyukur sudah diberikan kemudahan dalam berusaha oleh Allah, karenanya sebagai wujud syukur, kami berusaha menyisihkan yang menjadi hak orang lain. Alhamdulilah, dari usaha itu kami bisa menyisihkan untuk membantu masyarakat,” terang Ani sapaan akrabnya.

Soal apa saja bantuan yang sudah diberikan kepada masyarakat, Ani mangaku tidak mengingat persis siapa saja yang sudah dibantunya. Namun pihaknya mempersilakan untuk mengkroscek di lingkungan tempat tinggalnya di Pageruyung, juga lingkungan di sekitar tempat usahanya di Pegandon. Diantara bantuan yang sudah diberikan, mulai dari membangunkan masjid, mushola, gedung madrasah, saluran air bersih, jalan desa, beasiswa, pengembangan olahraga dan lain sebagainya.

“Jika mau, semua bisa dikroscek langsung. Ada di sekitar tempat tinggal saya di Pageruyung, di sekitar kantor Selomukti di Pegandon, dan bahkan di beberapa kecamatan lain. Ada di Sukorejo, Weleri, Cepiring, Brangsong. Bagi saya semua yang sudah saya keluarkan itu, insya Allah akan ditambah lagi oleh Allah, karena Allah itu maha kaya,” sambungnya lagi.

ads

Selain itu, pihaknya juga menceritakan di tengah lesunya dunia usaha di masa pandemi Covid-19, pihaknya masih tetap mempekerjakan karyawannya. Dikatakan, perusahaan sejenis, di masa pandemi ini banyak yang melakukan pemutusan kerja karena memang kesulitan untuk menutup biaya operasional.

“Kalau saya cuma berpikir kapital, mungkin dari Februari sampai sekarang karyawan sudah saya berhentikan. Kenapa saya masih tetap mempekerjakan mereka, karena mereka inilah yang dulunya mencarikan uang untuk saya. Sekarang gantian saya membantu mereka,” terangnya.

Dirinya yang baru saja disudutkan melalui kampanye hitam di media sosial menyadari bahwa, dunia pertambangan kerap dikambinghitamkan sebagai perusak lingkungan. Dalam kata lain, kata Ani, jangankan salah, benar pun masih akan disalahkan. Karena itu, pihaknya mengembalikan semua tudingan itu berdasarkan peraturan yang berlaku.

Menurutnya pemerintah sudah membuat aturan bagi para pelaku usaha yang diantaranya mengatur hak dan kewajibannya. Semuanya ini diatur dalam rangka untuk ikut serta dalam pembangunan yang hasilnya juga akan dirasakan oleh masyarakat.

“Kalau melarang tambang, apa tidak melihat material-material yang digunakan untuk membangun pemerintah itu dari hasil menambang. Batu, Pasir, semen, dan lain sebagainya. Bangun rumah, bangun jalan, bangun tempat ibadah, semuanya butuh material. Oke, tidak menggunakan batu dan semen tapi menggunakan kayu, misalnya. Tapi kalau semua mau disalahkan, kayu pun nanti bisa dianggap merusak lingkungan, karena diambil dari hutan.”

Alih-alih untuk menumpuk keuntungan materi, Ani dalam menjalankan usahanya mengedepankan aspek sosial.

Terhadap semua tuduhan tersebut, Ani menyadari posisinya yang saat ini maju sebagai Cawabup tak luput dari serangan politik. Namun demikian pihaknya percaya masyarakat Kendal mampu menyaring setiap informasi yang beredar di media sosial.

“Karena saya basicnya bukan politikus, tapi saya pengusaha dan alhamdulilah masih bisa menjalani passion saya sebagai guru, saya menanggapinya sewajarnya saja. Apakah itu ada muatan politik atau tidak, saya tanggapi sesuai kapasitas saya, sesuai keadaan yang memang saya alami dan saya ketahui. Bahkan sampai hari ini pun saya masih belum percaya saya maju sebagai Cawabup. Tapi karena ini juga dawuh dari guru saya, abah Adib, saya niati bismillah, semoga bisa memberi manfaat untuk masyarakat Kendal,” pungkasnya.(Gus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!