- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Ikatan Sepak Bola Purworejo (ISP) Football Academy (FA) Purworejo mulai melakukan seleski tahap pertama untuk menjaring atlet berbakat dan diikutan dalam diklat. Tidak tangung-tanggung, proses seleksi melibatkan pelatih Timnas AFF 2018, Edy Saputra.

“Seleksi ini sebagai titik awal penjaringan atlet berbakat di Purworejo, mereka merupakan siswa-siswa SSB yang punya kemauan menjadi pemain sepak bola profesional dan diharapkan akan menjadi pemain masa depan Purworejo,” ucap Ketua ISP FA Kabupaten Purworejo, Angko Setiyarso Widodo, kemarin (7/6).

Dijelaskan, seleksi tahap pertama diikuti 150 anak dari berbagai SSB. Tahap kedua bulan Juli 2021 mendatang. Syarat pendaftaran minimal tercatat sebagai tim SSB ISP Kabupaten Purworejo. Mereka yang belum bergabung, bisa ikuti seleksi, namun dengan membayar pendaftaran Rp.100 ribu. “Seleksi pertama langsung dilakukan Edy Saputra Pelatih Timnas AFF 2018,” jelasnya.

Manajer ISP FA sekaligus pemilik Klub Merden Banjarnegara, Rohman Supriyadi menegaskan, peserta seleksi dibagi menjadi dua kelompok umur, targetnya mereka yang memiliki minat, semangat dan kemampuan, sementara kuotanya disesuiakan dengan kapasitas asrama.

“Kami masih membangun diklat jangka panjang terkait dengan sekolah formal dan pendidikan keseharian. Orangtua siswa kami libatkan berdiskusi, sebab anaknya akan masuk ke asrama, mendapat pendidikan menjadi pemain atau atlet sepak bola profesional. Kami tetap butuh totalitas dan dukungan orangtua siswa,” tegasnya.

ads

Menurutnya, diklat ISP FA Purworejo berjalan sangat maksimal, pelatih Timnas AFF 2018 Edy Saputra bahkan harus turun langsung melihat calon-calon pemain sepak bola Purworejo yang handal.

“ISP Purworejo pantas bersyukur, sebab Coach Edy mau turun langsung mempimpin seleksi menuju Diklat ISP FA Purworejo. Ini jelas sebuah kehormatan bagi ISP Purworejo. Siswa yang terpilih akan masuk asrama dan mendapatkan pelajaran karakter atlet.

Ditegaskan, Kurikulum Diklat ISP FA tidak hanya mengajarkan tentang teknik, peserta juga diajarkan karakter sebagai atlet, belajar teknik individu naik lagi anak belajar taknik tim. Ia optimis Purworejo bakal memiliki pemain yang matang secara teknik dan mental.

“Selambat-lambatnya 10 tahun yang akan datang Purworejo memiliki pemain sepak bola handal. Apalagi Purworejo bakal memiliki stadion sepak bola yang megah, stok atlet sudah melimpah. Dunia sepak bola Purworejo menatap masa depan yang cerah,” tegasnya.

Pelatih Timnas AFF 2018, Edy Saputra mengaku sangat antusias dengan semangat anak-anak. Ia melihat langsung proses seleksi dari 150 anak, 60 persen menurutnya memiliki potensi. Peserta seleksi cukup antusias dan menunjukkan skil individu serta kerjasama tim. “Mereka punya bakat dan prospek bagus, sayang sekali kalau tidak memanfaatkan,” katanya.

Ia berharap, Purworejo kedepan tidak perlu memakai orang luar dan bisa mengangkat putra daerah sebagai fondasi utama. “Dari 60 persen pemain sudah baik, mereka memiliki permainan positif dan energik,” ucapnya. Salah satu wali siswa, Dwi Windi, mengaku bangga melihat putranya Brian Agus Putra, 13, ikut seleski Diklat FA. “Sebelumnya anak saya bergabung dengan tim Real Madrid UNY, sejak pandemi Covid-19 keluar. Sekarang bergabung dengan Bener United (BU). Kami total memerikan dukungan untuk anak kami dibidang sepakbola,” ungkapnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!