- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kabupaten Purworejo menjadi salah satu lokus atau lokasi khusus pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019. Peran serta seluruh elemen masyarakat, khusunya kelompok peduli kesehatan, sangat dibutuhkan untuk mendukung Germas dan terwujudnya Kabupaten Purworejo yang sehat.

Seperti dikemukakan dalam Sosialisasi Germas bertajuk Penggerakan Masyarakat pada Kelompok Peduli Kesehatan di Kabupaten Purworejo yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo bersama Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Kamis (8/8) siang. Kegiatan berlangsung di Gedung PGRI Purworejo diikuti 150 peserta dari 3 kelompok masyarakat peduli kesehatan. Masing-masing yakni Rintisan Kampung Olahraga Kelurahan Kledung Karangdalem Kecamatan Banyuurip, Komunitas Sepeda Purworejo Cicling Family (PCF) dan Kelompok Senam Prolansi Purworejo.

“Tahun 2019 Ini Purworejo jadi Lokus Germas di Jawa Tengah. Jadi, selain beberapa kabupaten lain, Purworejo ikut diutamakan oleh Dinkes Provinsi,” kata Kepala DInkes Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi MM, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan.

Menurut Sudarmi, angka usia harapan hidup masyarakat di Kabupaten Purworejo saat ini mencapai rata-rata 74 tahun. Sementara untuk usia sehat masyarakat, sesuai survei di Indonesia hanya sampai sekitar 58 tahun.

“Di atas usia itu bonus. Nah, melalui Germas kita berupaya mencapai bonus itu, tetapi sehat,” sebutnya.

ads

Diungkapkan, implementasi Germas di Kabupaten Purworejo telah mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah kabupaten. Salah satunya yakni dengan adanya Peraturan Bupati (Perbup) Purworejo Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Germas. Adanya Perbup sekaligus melaksanakan Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Germas.

“Dalam rangka mendukung Germas, Purworejo bahkan terbaik nomor 1 di Jateng terkaiit Posbindu. Tahun 2017 bupati sudah beri Posbindu kit ke seluruh Posbindu di seluruh desa/kelurahan. Purworejo juga akan buat Perda kawasan tanpa rokok tahun depan,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, implementasi Germas sulit terwujud tanpa adanya dukungan dari masyarakat luas. Butuh kesadaran bersama untuk displin menerapkan Germas.

“Kelompok Peduli Kesehatan, seperti yang hari ini hadir sangat dibutuhkan perannya untuk mengedukasi dan menjadi penggerak Germas,” tandasnya.

Kegiatan sosialisasi hari itu berlangsung interaktif bersama tiga orang narasumber. Ketiganya yakni Budi Kristianto SKm MKes (Programer Promosi Kesehatan Dinkes Jateng), Slamet Purnomo SPdt dari Persada Joja, dan drg Ekowati Kadiyati (Kabid Sumberdaya, Promosi, dan Kemitraan Kesehatan Dinkes Purworejo).

Selain materi teori, peserta juga diberi sejumlah perabot Germas dan alat kesehatan Smart Pedometer. Dalam kasempatan itu mereka langsung diminta praktik menggunakan alat tersebut.

“Beberapa bulan kedepan peserta akan kita evaluasi bersama terkait alat yang diberikan oleh Dinkes Provinsi dan aktivitas Germas setelah mengikuti kegiatan ini. Jadi ada tindak lanjutnya,” kata Dwi Hartanto STr Kes, Kasi Manajemen Informasi, Promosi, dan Kemitraan Kesehatan Dinkes Purworejo. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!