- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kelompok Tani Genkid 342 Sucen Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Ciptakan Lumbung Jamu Bumi untuk tidak lagi bersifat dependentif terhadap pupuk kimia.

Problem kelangkaan dan susahnya petani untuk mendapatkan pupuk serta permasalahan menyangkut Kartu Tani, ternyata ada hikmah yang bisa ditangkap oleh Kelompok Tani Genkid 342 Kelurahan Sucen Jurutengah.

Setidaknya problem itu telah melahirkan ide-ide liar yang inovatif dan kreatif untuk tidak lagi bersifat dependentif terhadap pupuk kimia. Selain itu juga susah mendapatkan pupuk tersebut, dipercaya kandungan pupuk kimia yang berlebihan akan menjadi residu berbahaya terhadap kesehatan tubuh manusia.

“Hari ini kami mencoba membuat Lumbung Jamu Bumi yang kami racik dari berbagai bahan yang tersedia di sekitar kita, Tuhan telah menyediakannya. Kita kembalikan pula nanti buat kesuburan tanah dan tanaman yang lebih sehat dan alami,” kata Arie Sulistyani, Kasi Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman Din PPKP Purworejo saat dikonfirmasi metrotimes baru-baru ini.

Bersama anggota Kelompok Tani Genkid 342, ramuan formula buat alternatif pupuk tanaman itu dipercaya bisa menjawab permasalahan pupuk dan kesuburan tanah.

ads

Sebelumnya mereka telah melakukan berkali-kali eksperimen yang makin memantapkan hasil optimal dan menghasilkan formula yang teruji.

“Saya komparasikan dari dua bidang sawah dengan tanaman Padi yang sama, dengan menggunakan pupuk yang berbeda, hasilnya terbukti bagus yang memakai pupuk organik. Dalam hal ini saya memakai ramuan yang saya sebut Jamu Sehat Tanaman,” kata Muhlasin selaku Ketua Kelompok Tani Genkid 342.

Jamu Sehat Tanaman (JST) yang komposisinya terbuat dari berbagai macam tanaman diantaranya Buah Maja, Lidah Buaya, Buah Waluh, Buah Pace (Mengkudu), Air Kelapa, Baketul, Gula Merah, Susu, Tepung  Beras, Air Leri (air limbah cucian beras) dll, diolah dengan alat tradisional seperti Lumpang dan Alu, ditempatkan dalam wadah Drum dengan kapasitas sekitar 150 Liter ditutup rapat selama 2 minggu dan disimpan ditempat yang tak terpapar sinar matahari secara langsung.

“Biarkan fermentasi berproses nanti akan menghasilkan cairan dan endapan, cairan ini yang kita ambil dan bisa dicampur air untuk diterapkan sebagai pupuk organik pada tanaman,” tambah Muhlasin.

Kedepannya Kelompok Tani Genkid 342 akan mengembangkan ide yang mulai diminati banyak petani di seputar Purworejo untuk memproduksi lebih banyak.

“Syukur bisa layak jual dengan kemasan yang marketable dan presentasi ke beberapa kelompok tani lain. Berharap koperasi ini juga bisa mensejahterakan para petani, hasil panen dengan pupuk organik yang menyehatkan, sementara di sisi lain, mereka juga terus memproduksi Jamu Sehat Tanaman yang nanti disimpan stoknya dalam Lumbug Jamu Bumi,” tambah Arie Sulistyani. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!