- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Ketua Dewan Penasehat Perkumpulan Wartawan Online (PWO) Independen, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno mengharapkan agar setiap wartawan maupun jurnalis memiliki sikap patriotik, seperti para tokoh maupun pejuang pers yang turut  andil dalam kemerdekaan.

Tedjo, begitu sapaan akrabnya, menyebut sederet nama seperti M. Hatta, Adam Malik, Sayuti Melik, Rosihan Anwar, Mochtar Lubis dan sebagainya. Mereka berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan lewat pers.

“Jadi, kemerdekaan ini bukan hanya direbut dgn peperangan, tapi juga diplomasi dan pena,” jelas mantan Menpolhukam dalam WA-nya pada awak media PWO Independen yang dikirim dari Dubai UAE.

Ia berharap sikap dan semangat pejuang pers itu tetap meretas pada wartawan maupun jurnalis yang tergabung dalam PWO Independen.

“Meskipun saat ini kondisinya berbeda, bukan lagi merebut kemerdekaan, tapi sebagai partner pemerintah dalam membangun,” tutur mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) ini.

ads

Terlebih di Zaman Now ini, berita-berita Hoax yang begitu masif menjalar di media-media sosial. Isu-isu SARA dikemas sedemikian rupa, sehingga Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi ciri khas negeri ini sedikit terkoyak.

“Saya berharap, wartawan di PWO Independen, dapat berperan sebagai pejuang-pejuang dalam melawan hoax, seperti para pejuang pers terdahulu,”  pinta Tedjo.

Karena itu, lanjut ayah empat anak ini, PWO Independen harus tetap kritis, cermati fakta-fakta yang  diterima, lakukan verifikasi dan tuangkan dalam pemberitaan yang akurat, aktual dan tajam sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik

“Paling penting lakukan verifikasi. Jadilah hunter news yang tidak menyesatkan sehingga menjadi alat pencitraan semu, apalagi di tahun politik ini,” jelas lelaki asal Magelang, Jawa Tengah ini.

Semua itu, tambahnya, hanya bisa dilakukan bila PWO Independen mengedepankan pelatihan dan update pengetahun khususnya soal IT yang terus berkembang.

“Masak wartawan online gaptek sih,” seloroh Tedjo,   yg telah mengomandani berbagai Kapal Perang (KRI) dan sebelumnya banyak mengudara sebagai Penerbang TNI AL, diantaranya
Instruktur Pilot TNI AL Pesawat Nomad N-22,  Casa NC-212, Dakota C-47, Darter Commandar,
Tampiko, dan Bonanza, di Satuan Udara Armada mulai tahun 1976 sampai dengan tahun 1991 dgn 6000 jam terbang.

Kini lulusan Lemhanas 2001 ini, merambah ke dunia politisi. Ia pernah tercatat sebagai politisi Partai Nasdem, lalu hijrah ke Partai Berkarya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan mendampingi Tommy Suharto sang Ketua Umum Partai Berkarya. (Imam s)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!