- iklan atas berita -

 

 

MetroTimes (Magelang) Sebuah kebahagiaan dengan diberikan kesehatan dan keluarga yang sempurna. Namun, ketika Tuhan memberikan sakit, semuanya tidak ada yang bisa menolaknya.

Seorang Nenek berusia 83 tahun yang berprofesi sebagai tukang pijit, Mbah Ginah namanya. Beliau tinggal di Dusun Piji, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mbah Ginah tidak hidup sendiri, beliau hidup dengan dua (2) anaknya, yaitu Suramah (37) dan Asiyah Un (33). Mereka hidup bahagia meskipun hanya hidup di rumah berdinding anyaman bambu.

Mbah Ginah adalah tulang punggung bagi keluarganya, meskipun umur sudah renta tak dihiraukan olehnya, karena dia punya kewajiban menafkahi kedua anaknya yang mengalami kebutaan (tidak bisa melihat).

ads

Nasib berubah total ketika Mbah Ginah jatuh pada bulan puasa lalu, dan akhirnya Mbah Ginah menderita sakit stroke akibat terjatuh itu, dan hari-hari hanya bisa terbaring di tempat tidur yang terbuat dari anyaman mendong (kloso).

Untuk keperluan sehari-hari seperti makan dan minum bagi keluarga Mbah Ginah, warga Dusun Piji bergotong royong untuk membantunya. Seperti yang dikatakan oleh Siti Fadilah (30) yang tidak lain adalah tetangganya. Dikatakan olehnya kalau selama Mbah Ginah sakit, untuk keperluan makan dan minum dibantu oleh warga dan ada beberapa orang dari luar Desa membantunya.

“Untuk keperluan sehari-hari seperti makan dan minum dibantu oleh warga. Yang jelas saat ini, Mbah Ginah sekeluarga benar-benar butuh bantuan dari siapapun termasuk Pemerintah atau Instansi yang lain, karena kondisi Mbah Ginah saat ini hanya bisa terbaring saja dan badan juga sudah mati separo” terang Siti Fadilah warga Dusun Piji, Podosoko, Sawangan.

Kabar keluarga Mbah Ginah akhirnya terdengar ke Komunitas Indahnya Berbagi Magelang. Dan akhirnya Komunitas Indahnya Berbagi Magelang (IB) mengajak dari perwakilan Komunitas MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) untuk bersilaturahmi ke keluarga Mbah Ginah untuk memberikan bantuan sembako, Jumat (6/7) pukul 16.00 wib.

Didik, salahsatu perwakilan IB mengatakan, saat ini keadaan Mbah Ginah memang sudah sakit parah, dan kedua anaknya juga tidak bisa melihat, apalagi anaknya yang besar juga menderita sakit tumor di lehernya yang sudah besar benjolannnya. Disinilah mungkin Aparat Desa bisa membantunya, atau Instansi lain atau Pemerintah juga bisa membantunya.

“Alhamdulillah kami dari Komunitas IB dan perwakilan MRI bisa bersilaturahmi ke keluarga Mbah Ginah. Semoga Aparat setempat bisa membantunya” jelas Didik, salahsatu anggota dari Komunitas Indahnya Berbagi Magelang. (Arif)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!