- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Berbagai cara unik dilakukan kaum ibu-ibu perempuan saat memperingati hari kartini, ada yang memakai kebaya ada pula yang merias wajah para lansia, dan beberapa kegiatan lainnya.

Seperti yang terjadi di dusun Kalilo, desa tlogoguwo, dengan berpakian adat jawa, mulai dari usia dini sampai lansia memperingati hari Kartini dengan mengikuti lomba fashion show yang di adakan oleh PKK dusun kalilo yang bekerja sama dengan karangtaruna Makarti mukti taman Dusun Kalilo, yang berlangsung di lokasih wisata alam hutan pinus dusun Kalilo, Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Minggu (22/4/18) pagi.

Para peserta mulai dari anak-anak sampai lansia menggunakan pakian adat jawa, semua peserta berasal dari 6 RT di Desa Tlogoguwo, setiap RT menggunakan kebaya dengan warna yang beda-beda. Mereka datang dengan berjalan kaki sambil berbaris rapi menuju lokasi hutan pinus kalilo. Untuk mengikuti berbagai kegiatan perlombaan yang telah disediakan oleh panitia. Salah satunya adalah lomba fashion show.

Acara di buka dengan menyayikan lagu Indonesia raya, dan pembacaan uraian singkat tentang R.A. Kartini, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari panitia penyelenggara, Sakiman, sekaligus pengelola wisata hutan pinus kalilo.

ads

Dalam sambutannya Sakiman mengungkapkan, acara peringati hari kartini yang diselenggarakan di hutan pinus Kalilo ini, merupakan yang pertama kali diadakan oleh pemdes setempat yang bekerja sama dengan para karangtaruna. Saya mengapresiasi atas antusias dari masyarakat mengikuti kirap kartini ini, tentu sangat berdampak positif bagi wisata dusun kalilo.

Melihat dari pesertanya yang begitu banyak, mulai dari anak-anak sampai yang tua. ini membuktikan cinta masyaraka desa tlogoguwu terhadap kepahlawan dan sosok R.A. Kartini sebagai pejuang kaum perempuan. terbukti sekitar 500 peserta dari 6 RT yang ada di Desa Tlogoguwo ikut aktif merayakan hari kartini pada saat ini. Mereka yang mengikuti lomba ini mulai dari usia muda sampai tua dengan mengenakan pakian adat jawa.

“Memperingati hari kartini kali ini diisi dengan Lomba fashion show, dan pembagian door prize. Fashion show ini hanya dikuti oleh para ibu-ibu yang berusia 20 tahun keatas dan dinilai oleh dewan juri. Lomba kemudian dibagi dua tahap, tahap pertama mulai dari usia 20-50 tahun, sedangkan tahap dua mulai usia 50 keatas, bagi penampilan terbaik akan mendapatkan hadiah dari panitia”.

Lebih lanjut Sakiman menyampaikan, dari acara ini diharapkan dapat membangkitkan peran serta para Ibu-ibu untuk dapat menteladani sosok seorang R.A. Kartini dalam membangun wisata alam yang ada di dusun kalilo ini, dengan menampilkan kreativ yang mereka miliki untuk meciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, dengan demikian bisa meningkatkan ekonomi mereka sendiri.

Harapannya, hutan pinus kalilo milik perhutani kedu selatan ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di kabupaten purworejo. Dengan luas lahan yang di kelola masyarakat sekitar 5 hektar ini mampu membangkitkan perekonimia masyarakat desa tlogoguwo, selain hutan pinusnya yang dapat memanjakan mata setiap pengunjung, di sekitarnya terdapat juga top selfie watu tumpang, watu kenong, puncak tetanic, dan spot selfi rumah pohon.

“Menurut cerita para sesepuh jaman dahulu, konon Watu kenong ini adalah batu yang bisa mengeluarkan suara gamelan kenong. Sementara watu tumpang, adalah watu tempat pertapaan para leluhur jaman dahulu, semua lokasi yang ada di area wisata kalilo sangat aman untuk di kunjungi oleh siapapun”. Kata sakiman.

Objek wisata kalilo ini sering di kunjungi wisatawan. Terutama di hari sabtu dan minggu, dipastikan setiap pengunjung yang datang pasti terpukau dengan keindahan hijaunya alam hutan pinus kalilo, sekiatar 500 pengujung setiap ahir pekan, kalau setiap bulan rata-rata sekitar 3000 pengunjung. Jelas Sakiman.

Sementara itu, Eko Wahono selaku kasi pelayanan Desa Kalilo, mengapresiasi inisiatif PKK dan Karangtaruna yang telah menyelenggarakan acara hari kartini di lokasi wisata hutan pinus kalilo ini. Seperti yang kita tahu dalam perjuangan ibu kartini dengan semboyan “habis gelap terbitlah terang” merupakan pedoman beliu yang begitu kuat sebagai pejuang kaum perempuan pada saat itu.

“Saya berharap, memperingati hari kartini bukan sekali ini saja, tetapi setiap tahun tetap dilaksanakan di tempat ini, sekaligus memperkenalakan wisata hutan pinus Kalilo kepada dunia luar, apa lagi di lokasi wisata ini suda ada beberapa fasilitas lainya seperti, Warung makan ataupun kopi, outbond, kamar mandi, musolah, dan lahan parkir roda dua maupun roda empat”. jelas Eko.

Salah satu peserta lansia, Tugiem (90) warga dusun kalilo menjelaskan, dengan adanya peringati hari kartini di tempat wisata ini sangat senang dan bangga. Karena selama ini belum pernah ada acara seperti ini disini, bahkan di dusun kalilo sendiri belum pernah diadakan perayaan hari karitini.

“Saya baru pertama kali ikut merayakan hari kartini di lokasi wisata kalilo ini, dan ini bisa jadi yang pertama kali di purworejo lomba fashion show yang di ikuti para lansia”. Kata Tugiem. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!