Metro Times (Purworejo) Menyusul dibentukya Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur oleh pemerintah pusat mulai direspon Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sesuai rencana, BOP akan bekerja di zona otoritatif di wilayah Purworejo dengan luasan mencapai 309 hektare termasuk wilayah Kecamatan Bener dan Loano. Wilayah akan menjadi salah satu kawasan sangat strategis bagi pertumbuhan dan pengembangan pariwisata.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Purworejo Agus Bastian SE.MM, menyebutkan bahwa desa-desa yang berada di Kecamatan Loano dan Bener diharapkan segera berbenah diri. Menurutnya, jika desa-desa tidak mempersiapkan diri sejak awal, nantinya akan tertinggal dengan wilayah-wilayah yang lain.
“Karena Kecamatan Bener dan Loano akan digabungkan dalam kawasan wisata strategis, kalau tidak dipersiapkan nantinya akan tertinggal dengan daerah lainnya,” ungkap Agus Bastian saat acara Sobo Deso, di Gedung LMDH Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Rabu (15/3) malam.
Dikatakan Bupati, dengan berbenah diri dari sekarang, saat memasuki romansa wisata 2020 mendatang, Purworejo sudah siap menerima wisatawan nasional maupun internasional. Dengan demikian diharapkan pertumbuhan bisnis di kawasan ini akan meningkat.
“Bahkan informasi yang kita terima dari pemerintah pusat nantinya kantor BOP akan bertempat di wilayah Kecamatan Loano,” imbuh dia.
Menurutnya ada tiga poin yang digalakkan pemerintah sebagai upaya awal menyambut pengembangan kawasan wisata Borobudur yakni dengan mengangkat potensi desa terutama sektor pariwisata. Kemudian dengan memperkuat kerukunan antar warga dan dengan tertib membayar pajak bumi dan bangunan.
Tiga poin tersebut sampai hari ini masih kita galakkan, tentu untuk menuju kesejahteraan seluruh rakyat, khususnya masyarakat Purworejo,” jelasnya Bupati. (Daniel)
